Friday, May 27, 2011

Air Liur, Penjaga Kesehatan Mulut

eramuslim - Air liur yang menetes bukan hanya pertanda seseorang sedang
tergoda oleh sesuatu jenis makan, tapi tetesan itu, ternyata mempunyai makna
untuk mengetahui sehat tidaknya mulut seseorang.
Suatu tes baru yang menggunakan air liur, ditemukan oleh kedokteran gigi
University of Southern California (USC), mampu memprediksi anak mana yang paling
berisiko untuk mengalami gigi berlubang dan gigi mana saja yang paling rentan
untuk menjadi berlubang. Tes yang disebut dengan The Caries Assessment and Risk
Evaluation (CARE), yang dilakukan pada anak-anak, mampu untuk mengetahui
berapa jumlah gigi berlubang yang akan mereka punyai saat mereka telah
menginjak usia 30 tahun.
Masalah gigi berlubang ini dimulai saat makanan yang mengandung zat pati atau
gula tersisa pada gigi. Kuman yang ada dalam mulut akan menyebabkan
makanan itu menjadi bersifat asam, yang akhirnya menyebabkan kerusakan pada
email gigi. Kerusakan pada gigi akan menyebabkan gigi berlubang.
Tes CARE ini menggunakan air liur untuk melihat adanya kompleks gula yang ada
pada gigi. Walaupun tidak semua kompleks gula buruk, tapi beberapa diantaranya
membuat kuman menempel pada gigi dan menyebabkan kerusakan gigi. Tes
CARE ini dibagi dalam 4 tingkat kerusakan untuk memprediksi gigi berlubang di
kemudian hari.
Tes ini telah dilakukan pada 29 anak yang berusia 7-10 tahun dan hasilnya telah
dipresentasikan dalam pertemuan the American Association for the Advancement
of Science. Saat ini peneliti sedang melakukan tes pada air liur bayi, sebelum
tumbuh gigi pertama. Penelitian jangka panjang juga sedang dilakukan untk
mengetahui tingkat akurasi dari tes ini. Bila hasilnya baik, maka akan sangat
membantu anak yang berisiko tinggi gigi berlubang untuk melakukan pencegahan
sehingga saat dewasa nanti dapat terhindar dari masalah kerusakan gigi.
Kendati jumlah air liur atau saliva anak-anak dan orang dewasa sama jumlahnya,
kurangnya produksi air liur akan menimbulkan efek kering dan perasaan tidak
nyaman. Mulut kering, selain bisa disebabkan oleh sindroma sjorgen, lupus, diabetes
dan penyakit auotimun lainnya. Juga, bisa disebabkan oleh 400 macam obatobatan
tertentu, antara lain obat untuk menurunkan tekanan darah tinggi dan
depresi.
Obat lainnya adalah antithistamin, yang biasa digunakan untuk meredakan asma
dan alergi. Bila dua jenis obat tersebut digunakan secara bersamaan, kemungkinan
untuk timbulnya mulut kering menjadi berlipat ganda. Mulut kering juga bisa
disebabkan oleh terapi kanker yang menggunakan kemoterapi atau terapi radiasi
yang dilakukan di daerah di sekitar kepala atau leher.
Menurut Richard H. Price D.M.D, seorang penasehat konsumen dari American
Dental Association, mengatkan bahwa air liur merupakan benteng pertahanan
terbaik untuk melawan atau mencegah gangguan kesehatan gusi dan kerusakan
gigi dibanding diet dan menyikat gigi.
Air liur dapat menurunkan jumlah bakteri yang ada di dalam mulut dan dapat
menambah mineral-mineral yang dapat membantu gigi. "Semua nutrien yang
dibutuhkan lapisan enamel gigi agar tetap sehat seperti kalsium, fosfor, flouride
dapat diperoleh dari air liur," ungkap Athena S. Papas D.M.D, Phd, profesor ahli gigi
dari Turfts University yang mempelajari kekeringan mulut pada 1000 orang.
Tidak heran, bila setiap kali mengkomsumsi makanan yang mengandung gula,
bakteri di dalam mulut akan memproduksi asam, sehingga gigi bisa kehilangan
kalsium dan fosfor. Sedangkan air liur mengandung kalsium dan fosfor di dalamnya.
Jadi, bisa memperbaiki kondisi tersebut. (to/ht)