Friday, May 27, 2011

Berbagai Gangguan Penyakit Saat Berpuasa`

Meski puasa merupakan salah satu bentuk terapi kesehatan, namun
bila salah melakukannya, beberapa penyakit akan datang untuk mengganggu
kenyamanan kita menjalankan ibadah puasa.
Untuk mempersiapkan puasa yang sehat, hal terpenting yang harus diperhatikan
adalah mengatur menu saat sahur dan berbuka, karena di saat itulah tubuh akan
mendapatkan asupan untuk mencukupi kebutuhan kalorinya. Walau terjadi
perubahan jadwal makan, bukan berarti kebutuhan kalori juga harus berubah.
Pada umumnya kebutuhan kalori wanita dewasa perhari sekitar 1900 kalori dan pria
2100 kalori, dan ini bisa diperoleh dari menu makanan yang mengikuti prinsip empat
sehat lima sempurna. Secara teknis, menu makanan yang baik terdiri dari 50%
karbohidrat, 25% lemak serta 15% protein berikut vitamin, mineral sesuai dengan
kebutuhan tiap-tiap orang. Hal lain yang perlu diatasi adalah nafsu makan yang
berkurang di saat sahur karena dorongan rasa kantuk.
Mengganti menu makan sahur dengan sekedar vitamin dalam hal ini tak dianjurkan
karena vitamin tidak akan bisa mengganti semua kebutuhan makanan yang
diperlukan. Pilihan paling baik adalah dengan mengatur menu makanan seimbang
dimana karbohidrat bisa diperoleh dari makanan-makanan seperti nasi, kentang,
jagung atau makanan-makanan pokok lainnya, protein dari daging, susu, ikan,
tahu, tempe dan sumber vitamin dan mineral dari sayuran dan buah-buahan.
Kadarnya sendiri untuk makan sahur yang dianjurkan adalah sekitar 1/3 dari
kebutuhan kalori perhari, dan tidak terlalu kenyang.
Makan berlebihan di saat sahur bisa menyebabkan melonjaknya kadar gula dalam
darah serta merangsang produksi hormon insulin berlebihan yang akan
mengangkut gula darah ke seluruh jaringan untuk diubah menjadi glikogen atau
lemak. Glikogen dan lemak yang berlebihan akan sulit diubah menjadi gula darah
kembali sehingga orang akan semakin cepat lesu. Mengenai waktu, kebanyakan
ahli menganjurkan untuk tidak makan sahur terlalu cepat agar energi yang
dihasilkan masih bisa bertahan hingga tengah hari.
Untuk berbuka puasa, sebaiknya segera isi perut dengan makanan-makanan ringan
berkadar gula cukup tinggi agar lebih mudah diubah menjadi energi. Dalam hal ini
makanan seperti kurma atau buah-buahan segar lainnya bisa menjadi pilihan.
Kenapa tidak langsung memakan menu utama seperti nasi dan lauk? Karena selain
lebih sulit diubah menjadi energi, sebaiknya perut dibiarkan beristirahat sekitar
paling tidak 1 jam setelah makan yang manis-manis tadi agar kadar gula dan
cairan tubuh bisa kembali pada posisi normalnya, dan lambung juga bisa
menampung makanan yang kapasitasnya meningkat secara perlahan-lahan.
Penguapan dan pengeluaran cairan tubuh saat beraktifitas di siang hari selama
berpuasa harus benar-benar dijaga. Bila asupan minuman di saat sahur tidak
mencukupi kebutuhan yang diperlukan, ditakutkan akan terjadi dehidrasi yang
dalam kadar berlebih bisa jadi sangat berbahaya. Usahakan minum secukupnya di
saat sahur dan menjelang imsak untuk menjaga hal ini karena kebanyakan kasus
yang dijumpai selama menjalankan ibadah puasa baik di rumah sakit maupun
praktek dokter adalah rasa lemas karena kehausan.
Asupan cairan yang cukup akan bisa menjaga tubuh dari gangguan ini. Jangan
pula terlalu berlebihan meminum minuman yang terlalu manis di saat sahur karena
hal ini bisa mengganggu keseimbangan cairan yang dibutuhkan saat berpuasa
dan membuat tubuh menjadi lebih cepat haus.
Gangguan-gangguan penyakit yang biasa terjadi ketika menjalani puasa:
a.Konstipasi (sembelit)
Susah buang air besar sering dialami saat berpuasa. Sembelit bisa menyebabkan
ambein (haemorroids), rasa nyeri disaluran anal dan gangguan pencernaan yang
membuat perut terasa kembung. Kondisi ini normal saat kita berpuasa karena tubuh
banyak menyaring makanan, kurang minum (cairan) dan kurang konsumsi serat.
Untuk mencegah hal ini cobalah saat berbuka dan sahur perbanyak makanmakanan
tinggi serat (misal: dari biji-bijian dan buah-buahan), banyak minum air
putih dan jika ingin mengkonsumsi karbohidrat dalam jumlah banyak pilihlah roti
atau gandum yang mengandung bekatul.
b.Gangguan pencernaan
Saat berbuka kita sering tak bisa mengontrol diri untuk makan. Penyebab: makan
berlebihan, terlalu banyak mengkonsumi makanan yang digoreng dan berlemak,
makanan pedas, dan makanan yang memicu produksi gas, seperti telur, kubis,
minuman berkarbornasi. Untuk menghindari hal tersebut hindari makan terlalu
berlebihan saat berbuka puasa, kurangi minuman mengandung soda, akan lebih
baik jika banyak mengkonsumsi jus buah dan air mineral. Hindari makan yang
digoreng dan makanan yang memproduksi gas.
c.Tekanan darah rendah
Keringat yang berlebihan, rasa lemas, letih, lesu, tak ada energi, pusing terutama
saat bangun dari posisi duduk, pucat, dan merasa ingin pingsan merupakan gejalagejala
yang umum dijumpai pada penderita tekanan darah rendah. Hal ini lebih
sering terjadi pada siang hari. Biasanya gangguan ini terjadi karena sedikitnya
jumlah konsumsi cairan dan kurangnya konsumsi garam. Untuk mencegahnya
cobalah mulai meningkatkan konsumsi cairan dan garam dengan jumlah melebihi
yang biasa Anda konsumsi.
d.Sakit kepala
Sakit kepala atau pening selalu dialami beberapa orang saat berpusa, karena
mereka harus menghilangkan kebiasaan yang biasa dilakukan di siang hari, seperti
merokok, minum kopi atau rutinitas kerjaan yang menuntut banyak tenaga, dan
menahan rasa kantuk. Sakit kepala ini semakin parah jika dibarengi tekanan darah
rendah, bahkan menyebabkan rasa mual sebelum waktu berbuka.
Untuk mencegah dan mengurangi rasa sakit kepala, stop konsumsi kopi dan
merokok selama puasa. Untuk menghindari ngantuk disiang hari, atur kembali
jadwal tidur selama bulan Ramadhan.
e.Gula Darah Rendah
Lesu, pening, mudah lelah, konsentrasi buruk, mudah berkeringat, merasa goncang
(tremor), tak dapat melakukan aktivitas fisik, sakit kepala, adalah gejala- gejala
yang sering dijumpai pada penderita gula darah rendah. Untuk penderita yang
bukan termasuk penderita diabetes, gejala ini disebabkan karena memiliki terlalu
banyak gula, misalnya terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat saat sahur. Karena
tubuh menghasilkan banyak insulin, dan membuat glukosa darah menurun, yang
membuat tubuh lemas. Untuk mencegah hal ini kurangi makanan yang manis-manis
saat sahur. Bagi penderita diabetes (kencing manis), dianjurkan berkonsultas
dengan dokter mereka untuk menjalani puasa.
f. Kejang Otot (kram otot)
Kurang konsumsi kalsium, magnesium dan kalium bisa menyebabkan kram otot,
cobalah mengkonsumsi makanan kaya mineral misalnya produk susu, daging,
buah-buahan dan sayur mayur.
g.Bisul Perut dan Radang Perut
Naiknya asam lambung pada perut kosong saat berpuasa semakin memperburuk
kondisi tersebut, perut bagian atas (ulu hati) terasa terbakar dan menyebabkan
rasa tak enak diperut. Hindari makanan pedas, kopi dan minuman bersoda untuk
mencegah kondisi semakin buruk.
h.Batu Ginjal
Batu ginjal terjadi pada orang yang kurang minum, karena itu untuk penderita
bantu ginjal, perbanyak minum saat berbuka dan sahur untuk mencegah
pembentukan batu ginjal.
i.Perut Bebas Racun
Saat berpuasa perut kita kosong selama beberapa jam, kekosongan usus perut bisa
mengurangi peluang terjadinya kontak antara senyawa beracun dengan usus,
sehingga bisa mencegah timbulnya berbagai jenis penyakit, terutama kanker kolon
yang timbul karena terjadinya kontak secara terus-menerus antara senyawa
karsinogenik (penyebab kanker) dengan dinding kolon.
Salah satu dampak negatif dari makan yang berlebih adalah menumpuknya racun
dalam tubuh dan hati harus bekerja keras melawan racun tersebut agar tidak
meracuni tubuh. Jika hati tak mampu menetralkan racun, maka racun otomatis
akan terbawa aliran darah ke berbagai sel dan organ tubuh lainnya dan akan
menimbulkan berbagai penyakit. Namun saat kita berpuasa, terjadilah proses
pengeluaran zat-zat beracun dalam tubuh (detoksifikasi) yang bersifat total dan
menyeluruh, pembersihan tak hanya menyangkut kepentingan fisik, tetapi juga
mencakup pembersihan dan peningkatan energi. Selain memiliki sisi positif bagi
kesehatan tubuh, puasa juga membantu mengendalikan stres dan memberi
ketenangan jiwa.