Sunday, May 29, 2011

Cara Menghilangkan Racun dalam Darah

Apapun yang kita makan dan minum, khususnya obat farmasi bila sulit
diproses, lama kelamaan akan menjadi racun dalam darah. Dampaknya pun
cukup hebat, bisa merusak organ penting di dalam tubuh.
Namun, para medis sudah siap mengantispasi hal tersebut. Untuk membuang racun
dalam tubuh atau yang dikenal dengan detoksifikasi, bisa dilakukan dengan
berbagai cara. Dari yang sifatnya modern hingga alami. Tujuan dari detoksifikasi
adalah untuk mengembalikan fungsi pembuluh darah, sebagai pembawa oksigen
dan zat-zat lainnya yang dibutuhkan organ di dalam tubuh, sehingga organ
tersebut bisa berfungsi kembali sebagaimana adanya setelah terhambat
penyalurannya.
Biasanya setelah racun itu dibuang, tubuh akan menjadi lebih segar dan terasa
relaks. Bahkan, dalam beberapa kasus penglihatan menjadi lebih terang dan
gairah untuk hidup menjadi lebih tinggi.
Beberapa metode detoksifikasi berikut ini
A. Detoksifikasi Cepat (Ultra Rapid Opiat Detoxification)
Metode ini cocok digunakan bagi mereka yang kencanduan heroin, vicodin,
methadone, codein, dilaudid, morfin. dan oxycontin. Penggunaan metode ini pun
dapat dilakukan pada saat mereka dalam keadaan ketagihan atau sakau. Teknik
ini harus dilakukan di rumah sakit, di bawah pengawasan ahli anestesi. Sesudah
pemeriksaan psikologis dan medis komprehensif, pecandu dirawat di ICU selama
24-36 jam, yang mencakup 6 jam pengobatan pratindakan dengan diberi
solbutamol, klonidin, diazepam, ranitidin, omeperazol, vitamin C, oktreotid, dan
ondansetron.
Anestesi dimulai dengan pemberian midazolam dan profol lewat vena (intra ven).
Naltrekson, klonidin, oktreotid diberikan selama anestesi yang berlangsung 3,5-5 jam,
bergantung pada berat ringannya gejala putus obat yang timbul akibat pemberian
naltrekson. Bila perlu, obat analgetik dan sedatif diberikan sesudah anestesia
dihentikan. Esok harinya pasien bisa pulang dan dimulai terapi naltrekson oral
selama 10-12 bulan. Harga naltrekson sekitar Rp 40 ribu per tabel.
Efek samping detoksifikasi ini meliputi badan lemas, mengantuk, menggigil,
merinding, mual, muntah, diare, nyeri perut, mialgia, insomnia, dan perasaan tidak
enak. Pada kebanyakan pasien, gejala-gejala ini hilang dalam beberapa hari,
tanpa perlu obat. Hanya 31,8 persen kasus yang perlu terapi simptomatik.
Pada hari pertama pasca detoksifikasi craving score (keinginan untuk mengonsumsi
opiat) telah menurun sampai rata-rata 50 persen dan menjadi nol sesudah 10 bulan.
Problema utama adalah rendahnya kepatuhan pasien untuk minum naltrekson.
Hanya 40 persen pasien yang menyelesaikan terapi. Ini bisa diatasi dengan
pemakaian naltrekson implan. Biaya terapi ini sekitar Rp 13 juta-Rp20 juta.
Metode Alami, metode ini baik dilakukan bila pencandu sudah selesai menjalani
tahap rehabiltias. Juga baik bagi bukan pencandu, yang ingin menguras racunracun
kimia yang sudah terkumpul dalam tubuhnya.
Menurut Dr. Elson Haas, MD, direktur Preventive Medical Center of Marin di San
Rafael, California dan penulis buku The Detox Diet (Celestial Arts, 1996), juga
menurut Andrew Weil, MD, praktisi pengobatan spiritual-alternatif dan pengarang
Spontaneous Healing (Fawcett Columbine, 1995), tubuh kita sebenarnya secara
alami melakukan proses membuang dan menetralisasi racun (proses detoksifikasi)
lewat pengeluaran urin, pernapasan, tinja, dan keringat.
Empat organ utama yang terlibat yakni hati, ginjal, saluran pencernaan, dan kulit.
Efek detoksifikasi antara lain sistem pencernaan akan lebih baik, kulit lebih
bercahaya, sakitpunggung, persendian ataupun rasa sakit kronik lainnya akan
hilang, dan vitalitas serta energi meningkat.
Detoksifikasi alami yang populer, antara lain asupan minum air putih sedikitnya
delapan gelas sehari. Air membantu mengeluarkan racun lewat kulit, ginjal, juga
keringat. Air melarutkan zat-zat kimia dalam darah, membersihkan darah,
membantu pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh. Kekurangan air akan
mengakibatkan darah lengket dan kental, menyumbat dan meracuni sistem di
dalam tubuh. Air teh dan jus buah-buahan segar juga merupakan smber air yang
baik.
Pola makan sehat, makanan berlemak, berperwarna, berpengawet dan berbahan
kimia lain, akan meracuni tubuh. Mengonsumsi banyal sayur dan buah-buahan
segar, serta mengurangi jenis makanan yang merugikan tubuh akan membantu
proses detoksifikasi secara optimal. Buah-buahan, sayur-mayur, polong-polongan,
dan makanan dengan sedikit pengolahan (beras merah, roti gandu, havermouth)
berkadar serat tinggi yang membantu pengeluaran toksin dari tubuh. Jenis
makanan ini juga tinggi karbohidrat, yang lebih mudah dicerna dibanding protein
dan lemak.
Konsumsi Antioksidan enzim antioksidan dalam tubuh akan memerangi radikal
bebas. Jika jumlah radikal bebas telralu banyak, enzim tubuh memerlukan bantuan
zat-zat antioksidan dari luar seperti vitamin A, C, dan E.
Antioksidan yang paling efektif terdapat dalam makanan utuh dan alami. Untuk
memastikan kecukupan asupan antioksidan, konsumsilah sedikitnya lima porsi buah
dan sayur tiap hari. Mengingat tingginya jumlah racun dan polutan yang telah
mencemari lingkungan, kita perlu mengandalkan perlindungan dari makanan
tambahan berupa suplemen. Suplemen vitamin dan mineral berperan penting
dalam membantu tubuh menghancurkan dan mengeluarkan unsur-unsur kima
beracun.
Andrew Weil, MD, menganjurkan komposisi dan jumlah berikut:
a.. Pagi hari: 1.000-2.000 mg vitamin C dan 25.000 betakaroten alami
b.. Siang hari: 400-600 IU vitamin E alami dan 200-300 mcgr selenium
c.. Malam hari: 1.000-2.000 mg vitamin C
d.. Sebelum tidur: 1.000-2000 mg vitamin C
Olahraga, pijat, perawatan kulit, yang dilakukan secara rutin dapat membantu
proses pengeluaran racun melalui keringat. Selain memacu keringat, olahraga juga
meningkatkan sirkulasi darah dan merangsang sisitem limpa. Juga bermanfaat
untuk menurunkan stres serta menstabilkan emosi.
Pijat dapat memperlancar sirkulasi darah, membuat rileks dan melepaskan sres.
Menyikat kulit dalam keadaan kering sebelum mandi membantu membersihkan
toksin dari pori-pori, juga merupakan stimulasi yang baik untuk sistem limpa dan
sirkulasi. Cara ini juga melepaskan sel-sel kulit mati, sehingga kulit kelihatan lebih
cerah. Sauna merupakan metode detoks yang efektif karena membantu proses
penyembuhan, menghilangkan demam, memacu keringat. Juga meningkatkan
metabolisme dan aktivitas organ-organ vital serta kelenjar-kelenjar tubuh. Puasa,
butuh energi untuk mencerna makanan berlemak, juga membuangnya dari dalam
tubuh. Itu sebabnya kita sering lelah dan mengantuk setelah makan. Para ahli
berpendapat, berpuasa dengan jus adalah cara terbaik dan teraman untuk
detoks. Cara ini memberikan asupan nutrisi penting dalam jumlah cukup, tanpa
membebani sistem pencernaan.
Dr. Haas menganjurkan berpuasa dengan jus dalam jangka pendek (2-3 hari)
dengan langkah-langkah berikut, sedikitnya tiga hari sebelum puasa, asuplah
makanan bergizi yang mudah dicerna. Hindari alkohol, kafein, dan gula. Untuk
membersihkan tubuh, minumlah 10- 15 gelas air puti, jus buah serta jus sayuran
setiap hari. Tidak perlu mengonsumsi suplemen vitamin atau mineral, saat puasa.
Saat tubuh mulai mengeluarkan racun, Anda akan merasa pusing, lelah dan
pening. Ini tergantung dari jumlah racun yang terdapat dalam tubuh. Beberapa
orang tidak merasakan apa-apa. Anda akan merasa lapar, jadi cobalah tidak
memikirkannya. Lakukan aktivitas lain, seperti berjalan-jalan, tidur, membaca buku,
menulis surat, dan lainnya untuk mengalihkan prhatian.
Menggunakan laksatif alami seperti lidah buaya, atau serbuk Psyllium pada saat
berpuasa membantu proses eliminasi racun-racun dari dalam tubuh secara lebih
efektif. Akhiri masa puasa (berbuka) secara bertahap. Di hari pertama makan
hanya sayuran rebus. Hari kedua, makanlah nasi merah. Anda akan merasa sangat
lapar, tetapi jangan makan terlalu banyak. Hari ketiga saat puasa usai, Anda akan
merasa ringan, bersih, dan sehat.