Friday, May 27, 2011

Dinding-Dinding Kaca

Memahami orang-orang austistik

“Tanpa berteori, Buten menggunakan permainan imajinatif dan humornya

.....dan melahirkan terobosan tak terduga bagi dunia autisme.”

---Publishers Weekly

 

Kuayun-ayunkan ketika dia

Mengayun-ayunkan badan, kukepak

Kepakkan tangan ketika dia mengepak-

Ngepak, berteriak dan bersenandung.

Kami menjulingkan mata kami pada

Saat yang sama, menabrakan tubuh

Kami ke dinding bersama, menggigit

Tangan sendiri bersama-sama,

Membenturkan kepala kami secara

Serempak. Aku menjadi cerminannya.

 

Tak ada yang mengira, Howard Buten sang artis pantomim, penulis sejumlah novel, yang juga psikologi ini, berhasil merasakan seperti apa menjadi autistik. Dalam perjalanan panjangnya, Buten menemukan bahwa dengan meniru semirip mungkin semua gerak tubuh pasien autistik,  dia   bisa  menarik  perhatian  mereka  dan – yang lebih penting – mampu berempai kepada mereka. Rasa memahami ini juga menjadi jalan untuk menembus ”dinding kaca” yang mengisolasi para penyandang autisme.

 

Dinding – Dinding kaca adalah curahan hati Buten yang selama tiga dasawarsa bekerja dengan anak – anak autistik. Selama itu, Buten merasakan bahwa definisi dan deskripsi mengenai autisme – seperti apa dan dari mana asalnya – hanya membuat frustasi. Buten pun berusaha menemukan caranya sendiri – membuat para  penyandang autisme itu menjadi hidup; membuat mereka menjadi mempesona dan lebih baik.

 

”[Buten] menulis dengan bakat sejati yang membangkitkan

Harapan tentang suatu cara kadang menyayat hati

Bagi orang-orang autistik di Bumi ini.”

 

Oleh :

 

HOWARD BUTEEN, Ph.D