Sunday, May 29, 2011

Istirahatkan Hati dengan Puasa

Satu lagi bukti bahwa puasa bisa membuat tubuh sehat, yakni dengan
berpuasa berarti telah memberi kesempatan kepada organ hati untuk beristirahat
sejenak dari tugas rutin yang luar biasa beratnya. Siapa sangka hati yang beratnya
sekitar 1,3 kg ternyata mempunyai tugas yang cukup berat. Hati dan makanan
merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia.
Bayangkan, apapun yang kita makan, minum, hirup lewat udara, terserap lewat
kulit, semua masuk ke dalam hati. Terlalu banyak makan dan minum berarti
menyuruh hati lebih bekerja keras lagi.
Hampir 90% darah yang melalui lambung dan usus halus akan membawa nutrisi
masuk ke dalam hati. Nutrisi tersebut akan diubah oleh hati menjadi substansi yang
dapat dipergunakan oleh tubuh. Karena itu, nutrisi yang baik tentu akan membawa
pengaruh yang baik pula. Organ hati memang organ yang hebat. Gangguan
nutrisi tidak mudah untuk menimbulkan gangguan pada hati. Sebaliknya, kerusakan
hati kronik akan menyebabkan gangguan nutrisi dan menimbulkan keadaan
malnutrisi. Satu-satunya minuman yang sangat berhubungan dengan gangguan
hati adalah alkohol.
Selain insulin (yang dihasilkan oleh pankreas), metabolisme gula darah juga sangat
dipengaruhi oleh hati. Karbohidrat yang kita makan akan diproses dan disimpan
sebagai glikogen di dalam hati. Glikogen akan dilepaskan saat kita sedang tidak
makan (misalnya di antara dua waktu makan) atau saat tubuh kita sangat
memerlukan tambahan energi. Pengaturan yang baik dan seimbang akan
menghindarkan kita dari peningkatan kadar gula darah yang berlebih
(hiperglikemia) dan juga penurunan kadar gula darah (hipoglikemia).
Tanpa mekanisme simpan dan lepas ini, tentu kita harus makan secara terus
menerus untuk menjaga kadar gula darah kita dalam tingkat yang normal.
Metabolisme protein dalam tubuh juga sangat memerlukan kehadiran organ hati.
Protein akan mencapai hati dalam bentuk yang paling sederhana yaitu asam
amino. Setelah mencapai hati, asam amino bisa diubah dan dipakai sebagai
sumber energi, disimpan sebagai cadangan, atau diubah menjadi urea untuk
dibuang melalui urin.
Protein tertentu akan diubah menjadi amonia di dalam usus halus kita. Proses
perubahan ini melibatkan bakteri usus. Amonia bersifat toksik (racun) bagi tubuh
sehingga harus dibuang. Untuk membuangnya, amonia harus dipecah dan diubah
terlebih dahulu menjadi urea. Dan siapa lagi yang mampu melakukan hal itu
kecuali organ hati kita yang mumpuni. Organ hati memang luar biasa tabah. Hati
bisa tetap berfungsi, meski sudah kehilangan 80-90 persen sel-selnya karena
penyakit. Hati dapat bergenerasi dalam hitungan minggu, bahkan ketika diambil
karena operasi. Walaupun demikian tabah, bukan berarti hati tidak dapat rusak,
racun dalam alkohol dan obat-obatan, virus heptitis B dan C dapat merusak hati
secara permanen. Hepatitis adalah peradangan pada sel-sel hati. Hati adalah
organ tubuh yang mempunyai banyak fungsi, seperti untuk menyaring sari makanan
dan melindungi tubuh terhadap infeksi, dan menyimpan energi penggerak otototot,
mengatur kadar gula darah, kolesterol, hormon, dan enzim-enzim. Oleh karena
itu, jika hati Anda terserang virus hepatitis sebaiknya cepat-cepat berkonsultasi ke
dokter.
Penyebab penyakit hepatitis yang paling terjadi adalah virus. Virus hepatitis yang
sudah ditemukan sudah cukup banyak dan digolongkan menjadi virus hepatitis A,
B, C, D, E, G, dan TT. Walaupun demikian, yang saat ini harus paling diwaspadai
adalah virus hepatitis A (VHA), B (VHB), dan C (VHC). Hepatitis yang disebabkan
VHA umumnya tidak tergolong serius dan penderita umumnya bisa segera sembuh.
Walaupun demikian, bisa saja terjadi keadaan ganas (fulminan) yang
mengakibatkan kematian. VHB dan VHC dapat menimbulkan penyakit akut dan
kronik. Pada keadaan kronik, virus tersebut dapat menyebabkan kerusakan sel-sel
hati yang menetap dan serius. Bahkan, dalam jangka panjang penderita bisa
terserang sirosis hati (pengerasan sel-sel hati) yang kronik.
Sebagian besar penderita hepatitis tidak memperlihatkan gejala apapun. Sebagian
lagi hanya merasakan gejala seperti flu, yakni pusing, kehilangan selera makan,
mual, muntah, demam, dan mudah lelah. Hanya melalui pemeriksaan darah maka
akan diketahui apakah darah Anda mengandung virus atau tidak. Penyakit tingkat
lanjut seperti sirosis merusak jaringan hati yang sehat dan meninggalkan jaringan
penuh luka. Bila itu terjadi, hati anda tidak dapat bergenerasi dan tumbuh lagi.
Karena, secara bertahap hati akan kehilangan fungsinya. Dalam rongga tubuh kita
hati adalah organ terbesar. Warnanya coklat kemerahan gelap karena setiap
waktu ia menampung kira-kira setengah liter darah. Ada dua pembuluh yang
memasok darah ke dalam hati.
Sebagian besar suplai darah itu berasal dari pembuluh portal yang membawa zat
makanan dan racun dari sistem pencernaan. Sisanya dari pembuluh arteri hepatik
yang membawa darah kaya oksigen dari jantung. Hati tersusun atas kira-kira 300
miliar sel yang siap mengontrol proses metabolisme tubuh. Jadi, apa pun yang kita
makan, minum, hirup lewat udara, serap lewat kulit, akan terkumpul di hati. Sel-sel
hati ini akan memproses nutrisi dari zat makanan menjadi zat yang dibutuhkan
tubuh. Racun-racun juga dimetabolisme oleh hati, sehingga dapat dibuang
dengan aman. Beberapa racun yang sudah dicerna disalurkan ke pembuluh darah
dan akhirnya disaring oleh ginjal untuk kemudian dibuang lewat air seni.
Racun yang lain dibawa oleh cairan empedu, cairan berwarna kuning atau
kehijauan yang diproduksi oleh hati. Cairan ini dibawa melalui saluran empedu
menuju kandung empedu dan usus, untuk kemudian dibuang lewat feses atau tinja.
Tugas hati tak hanya itu. Hati adalah pabrik zat kimia yang penting dalam tubuh.
Hati bertugas menyimpan kelebihan gula alias glukosa. Glukosa ini dikeluarkan
tubuh ketika kita butuh energi. Hati juga memproduksi albumin, cairan empedu,
kolesterol, faktor pembeku darah, globin, dan faktor-faktor kekebalan tubuh.
Albumin merupakan protein yang mengatur pertukaran air antara darah dan
jaringan.
Empedu merupakan cairan yang membawa keluar zat tak berguna dan mencerna
lemak di usus kecil. Kolesterol adalah zat yang dibutuhkan sel dalam tubuh. Faktor
pembeku darah dibutuhkan untuk menghentikan perdarahan. Glbin adalah bagian
hemoglobin pembawa oksigen dalam darah. Faktor kekebalan tubuh melindungi
tubuh dari infeksi. Organ hati merupakan salah satu organ yang mempunyai
kemampuan pemulihan yang besar. Tapi untuk melakukan pemulihan tersebut, ia
memerlukan dukungan asupan nutrisi yang baik. Oleh karena itu, asupan nutrisi
yang baik merupakan pondasi tata laksana penderita pada sebagian kasus
penyakit hati.
Nutrisi yang seimbang baik dari segi kalori, karbohidrat, protein dan lemak, akan
membawa pengaruh yang baik untuk memperbaiki kerusakan sel hati. Pada tingkat
tertentu, kerusakan sel hati masih bisa diperbaiki dengan cara memproduksi sel hati
baru yang sehat. Alkohol kerap dituding sebagai bilang penyebab penyakit hati.
Terlalu banyak mengonsumsi alkohol dapat membuat hati sehat dan normal
menjadi bengkak dan diselubungi lemak. Kondisi ini sering disebut perlemakan hati.
Jika lemak itu membengkak, seperti ditulis di situs kesehatan dapat menyebabkan
alkoholik hepatitis yang menyebabkan kerusakan hati serius, juga sirosis yang
menyebabkan kerusakan hati permanen. Karena luka yang luas, hati yang kena
sirosis jadi mengerut.
Jangan buru-buru lega jika Anda tidak mengonsumsi alkohol. Bukan peminum
alkohol bisa kena penyakit hati juga. Penyakit itu disebut non alcoholic steato
hepatitis (NASH) atau perlemakan hati non-alkoholik. Para peneliti hati di Asia Pasifik
mulai mewaspadai penyakit ini. Pasalnya, prevalensinya menunjukkan gejala cukup
tinggi di kawasan Asia Pasifik. Seperti halnya penyakit hepatitis yang cukup tinggi di
Asia. Para hali hati melihat bahwa NASH timbul akibat kelainan metabolik, seperti
halnya kasus kegemukan, dislipidemia dan diabetes melitus. Di Indonesia prevalensi
penderita diabetes juga meningkat tajam. Salah satu sebabnya adalah perubahan
gaya hidup dari pola makan tradisional menjadi pola makan modern. Gawatnya,
hati yang bermasalah ini sering tak menunjukkan gejala apapun. Cara terbaik tentu
mencegahnya dengan menghindari konsumsi alkohol. Juga menjaga berat badan
normal dan mencegah penyakit diabetes.
Menjalankan ibadan puasa, justru baik untuk kesehatan hati. Sangat bagus untuk
hati kita. Artinya, puasa menyebabkan metabolisme turun. Jadi, hati bekerja tak
terlalu keras di bulan puasa. Hal ini malah menyehatkan hati itu sendiri. Puasa baik
terutama untuk penderita fatty liver alias perlemakan hati. Penderita penyakit hati
lain, dianjurkan berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memutuskan
puasa. (to/snr)