Sunday, May 29, 2011

Jangan Abaikan Sakit Kepala

Sakit kepala, terutama saat menunaikan puasa Ramadhan sering
diabaikan dengan alasan karena kadar gula berkurang atau kurang tidur. Tapi,
pada kenyataannya bisa tidak sesederhana itu. Bahkan bisa lebih parah. Sebagian
besar orang pasti pernah mengalami sakit kepala. Gejalanya bisa
bermacammacam. Ada yang sempoyongan, kepala berdenyut-denyut, berputar,
berat, atau terasa seperti tertindih.
Secara umum, sakit kepala terbagi atas dua bagian, sakit kepala primer tipe
tegang dan migrain, serta sakit kepala sekunder yang disebabkan oleh suatu proses
dalam otak karena tumor, perdarahan, dan lain-lain. Penyebabnya bisa beragam,
semisal: kurang gula atau "O2" obat, kebanyakan nitrat dan monosodium glutamat
(MSG), hipertensi, pascacedera kepala, pascakejang, infeksi selaput otak, dan
perdarahan.
Makanan yang bersifat merangsang, entah itu mengandung MSG, tyramin,
dopamin, kafein, atau zat nitrat yang banyak terdapat pada daging sapi olahan,
ham, sosis, pada orang yang peka memang bisa langsung mengganggu fungsi
pembuluh darah kepala atau leher. Pasalnya, beberapa puluh menit setelah
makanan masuk ke dalam perut, terjadilah penyempitan pembuluh darah. Rasa
pusing bisa timbul akibat mengembangnya kembali pembuluh tersebut.
Sayang, penyebabnya masih belum diketahui dengn pasti. Namun, banyak peneliti
berpendapat, zat-zat kimia pada pembuluh darah yang diproduksi oleh tubuh
menjadi biang keladinya. Gangguan suplai darah ke otak yang mengakibatkan
perubahan ukuran pembuluh darah mana saja memang dapat menyebabkan
pusing atau sakit kepala. Pusing karena makanan pada umumnya hanya terasa
pada satu sisi, entah berdenyut atau berat sebelah.
Kejadian seperti ini ternyata tidak sama dengan alergi terhadap makanan atau zat
tertentu. Kalau pusing karena makanan atau minuman disebabkan oleh pengaruh
zat asam amino terhadap pembuluh darah atau saraf, maka pusing karena alergi
terhadap makanan (seperti telur, udang, dan lain-lain) berhubungan dengan
protein yang terkandung di dalamnya. Sementara, gangguan alergi adalah
gangguan pada sistem ketahanan tubuh, bukan pada pembuluh darah atau saraf.
Gejala alergi pada makanan umumnya memunculkan reaksi seperti sesak napas,
gatal, atau pembengkakan kulit, bahkan ada kalanya penderita pingsan.
Sakit kepala sebenarnya merupakan akibat dan rangsangan bangunan di kepala
dan leher yang peka terhadap nyeri, entah itu kulit, otot jaringan penunjang
tengkorak, pembuluh darah, atau bangunan-bangunan yang terdapat dalam
rongga tengkorak. Penyebab sakit kepala selain karena faktor intrakranial, bisa juga
karena faktor ekstrakranial séperti gangguan pada mata, THT, gigi, tulang leher,
atau tumor. Bisa pula karena faktor psikis: banyak pikiran, cemas, atau kurang tidur.
Ragam sakit kepala pun bermacam-macam, namun yang acapkali menjadi bahan
pembicaraan orang adalah migrain, sakit kepala menekan, dan vertigo. Migrain
adalah bentuk sakit kepala yang dimulai pada satu sisi dan menetap, berdenyut
disertai mual dan terasa lebih berat pada posisi membungkuk. Frekuensi serangan
bisa setiap minggu, bisa setiap bulan. Bentuk spesifik didahului penglihatan
berkunang-kunang, di tengah bidang pandang muncul bintik-bintik terang
benderang.
Beberapa saat kemudian bintik menjadi sebesar telur menyebar ke samping kiri dan
tampak kabur atau gelap d tengahnya, di kelilingi cahaya terang. Setelah 5 menit,
secara perlahan bayangan memudar. Pada saat itu rasa nyeri pada sebelah
kepala mulai datang, berdenyutdenyut disertai rasa mual. Menurut dokter, hampir
semua pusing migrain berhubungan dengan pembuluh darah kepala dan leher.
Pencetusnya bisa karena perubahan hormon saat masa haid atau saat pemakaian
pil KB. Bisa juga karena perubahan temperatur yang mendadak, psikis, makanan,
atau obat yang merangsang.
Obat yang diberikan biasanya bersifat mengerutkan pembuluh yang akan
menghilangkan rasa sakit. Namun, pemberian obat harus hati-hati kalau penderita
mengidap tekanan darah tinggi, angina pectoris (nyeri dada kiri), atau sudah
mengalami pengerasan pembuluh darah. Umumnya, pada saat serangan migrain
berakhir, penderita merasa lemas dan nyeri otot, tapi adakalanya merasa gembira
sekali. Pada sakit kepala menekan, gejala umumnya ditandai dengan kepala
terasa ditekan atau terikat, tegang menyeluruh pada kedua sisi kepala seperti
pada dahi, pelipis, daerah belakang kepaa atau leher. Orang yang sering
terserang sakit kepala menekan ini, dianjurkan untuk tidak minum obat penghilang
rasa sakit lebih dari 5- 10 kali dalam sebulan.
Sebaiknya gunakan obat sakit kepala yang hanya mempunyai satu bahan aktif
seperti asam asetil salisilat, Penggunaan obat kombinasi malah dikhawatirkan bisa
menyebabkan sakit kepala menjadi kronis. Selain itu, penderita dianjurkan untuk
banyak melakukan jalan pagi, senam, latihan relaksasi.Bila kepala terasa sakit,
mengompres leher bagian belakang dengan handuk hangat dapat membantu
meringankan penderitaan. Penderita juga dianjurkan tidak duduk terlalu lama bila
melakukan perjalanan jauh dengan mobil. Usahakan beristirahat pada selang
waktu tertentu. Mungkin penlu diperiksa apakah alas tidur atau bantal menjadi
penyebabnya. Tentu saja apabila obat dan latihan tersebut tidak mempan, perlu
konsultasi dokter agar diteliti lebih lanjut. Penelitian dengan CT-Scan dapat
membantu untuk meneliti penyebab utamanya.
Penderita migrain ataupun sakit kepala menekan, dianjurkan tidak minum minuman
beralkohol, makanan yang diawetkan atau dikeringkan, keju tua, kol asam,
makanan beragi atau mengandung banyak nitrat (pada daging olahan), atau
MSG yang gampang merangsang pembuluh darah. Jenis gangguan kepala lain
adalah vertigo yang merupakan suatu ilusi bergerak atau halusinasi gerakan.
Penderita merasakan atau melihat lingkungannya seolah berputar, padahal
sebenarnya tidak. Gerakan yang dirasakan pada umumnya berputar, walaupun
ada kasus yang gerakannya bersifat linier (tubuh seolah didorong atau ditarik
menjauhi bidang vertikal).
Perasaan berputar muncul karena sistem keseimbangan dalam otak terganggu.
Yang mengatur sistem keseimbangan adalah sistem vestibuler, sistem serebelum
(otak kecil), dan sistem korteks (lapisan luar) serebri dan batang otak. Vertigo yang
dalam bahasa Yunani artinya memutar, Sebagian besar disebabkan oleh
gangguan sistem vestibuler yang sering dibarengi gangguan sistem otonom (mual,
pucat, keringat dingin, muntah, perubahan denyut nadi, tekanan darah, dan
diare).
Vertigo sebenarnya merupakan gejala suatu penyakit, bisa akibat benturan atau
trauma pascakecelakaan, stres, gangguan pada telinga bagian dalam, obatobatan,
terlalu sedikit atau terlalu banyak aliran darah ke otak. Sensasi
sempoyongan juga dapat dialami seseorang yang berdiri di ketinggian atau
bingung berada di tempat yang ramai dan asing. Yang lebih parah apabila sakit
kepala ini merupakan gejala stroke atau tumor otak. Untuk mengetahui pangkal
penyebabnya perlu dilakukan pemeriksaan secara teliti.
Dikenal juga istilah vertigo posisional, yakni vertigo akan muncul hanya pada sikap
atau posisi kepala tertentu, misalnya miring ke kanan atau kiri dan telinga yang
terganggu ditempatkan di sebelah bawah. Sindrom ini pada umumnya hanya
berlangsung beberapa detik atau menit saja, namun disertai rasa mual.
Ada pendapat yang menyatakan, untuk mengatasi gejala itu penderita seharusnya
terus berusaha mempertahankan sikap atau posisi yang mencetuskannya. Dengan
latihan ini, lama kelamaan intensitas serangan akan mereda. Namun dalam
kenyataan, kebanyakan penderita langsung mencari posisi lain untuk mengalihkan
serangan. Tapi, ini tergantung penyebabnya. Kalau kelainan terletak pada batang
otak atau serebelum, tidak akan diperoleh perbaikan dengan cara di atas.
Yang perlu diwaspadai apabila sakit kepala timbul mendadak dengan rasa sakit
tidak tertahankan. Perlu juga dicurigai sakit kepala yang semakin berat. Juga sakit
kepala yang memburuk bila mengejan atau melakukan kegiatan. Apalagi kalau
disertai penurunan kesadaran, bicara mulai kacau, demam tinggi. Sakit kepala
yang begini biasanya pertanda adanya kelainan daam rongga tengkorak.
Sakit kepala karena ketegangan sering dicetuskan oleh stres. Penderita merasa
pusing sewaktu melihat orang banyak, jantung berdebar, perut kembung, mudah
tersinggung, sulit tidur, dan tampak depresi. Kalau penderita hipertensi umumnya
merasa sakit kepala saat bangun tidur dan berkurang atau hilang saat ia
melakukan kegiatan, tidak demikian pada penderita sakit kepala karena
ketegangan. Sakit kepala jenis ini sering dimulai pagi hari, lalu semakin siang
semakin terasa berat. Pada penderita migrain, sering sakit kepala dirasakan justru
tengah malam sehingga mengganggu tidurnya. Selain jalan kaki dan berenang,
para pelanggan sakit kepala sebaiknya juga melakukan senam ringan seperti
menggelengkan kepala ke kiri dan ke kanan. Ditambah latihan mengangkat bahu
perlahan-lahan. Usahakan pula untuk hidup teratur dan hindari bekerja di luar batas
kemampuan. (to/intsr)