Sunday, May 29, 2011

Menjaga Saraf Tetap Sehat

Melakukan aktifitas yang berlebihan menyebabkan kelelahan yangberlebihan pula, tidak hanya pegal-pegal yang dirasakan, tapi juga kram otot dankesemutan. Ini merupakan sinyal bahwa tubuh tengah kekurangan vitaminneurotropika.Keluhan yang terjadi di kaki dan punggung memang tidak nyaman. Karena bisamenganggu aktifitas, apalagi seseorang itu banyak melakukan kegiatan dilapangan. Sungguh amat menyiksa. Padahal, keluhan itu merupakan manifestasigejala dari gangguan ringan, seperti akibat sikap badan yang kurang tepat saatbekerja, cemas, tegang, depresi. Bisa juga karena tubuh mengalami kekuranganvitamin neurotropika, yang terdiri atas vitamin B1, B6, dan B12. Pegal-pegal danngilu itu disebabkan oleh ketegangan otot-otot leher, bahu, dan kaki akibat salahpostur saat bekerja atau beban yang berlebihan pada kaki. Sikap tubuh yang salahwaktu mengangkat benda berat misalnya, terlalu lama berdiri, atau habismengendarai kendaraan bermotor dalam waktu lama.Timbulnya pegal-pegal, ngilu, dan kaku bisa disebabkan oleh beberapa hal. Bebanyang terlalu berat pada bagian tubuh tertentu bisa jadi penyebab utama. Adanyapenekanan, jeratan, maupun gesekan, atau disebut unsur mekanik, juga memberipeluang terjadinya keluhan tadi. Unsur non-mekanik di sini adalah infeksi, intoksikasi,proses imunologik, dan kemungkinan defisiensi vitamin B dan B kompleks atauneurotropika. Kita tahu bahwa jenis vitamin ini bermanfaat untuk menjagakesehatan fungsi saraf.Pola makan buruk dan penurunan daya serap tubuh menyebabkan terjadinyadefisiensi vitamin neurotropika. Penurunan daya serap ini biasa dialami oleh merekayang berusia 35 tahun ke atas.Komponen pokok bagi penyediaan energi atau tenaga untuk gerak tubuh adalahglukosa (zat gula) dan karbohidrat. Dalam proses biokimia terjadi pemecahanglukosa. Vitamin B berperan penting sebagai katalisator untuk mengubah glukosamenjadi energi.Jika pasokan vitamin B kurang, tentu proses itu tidak bisa berlangsung lancar.Akibatnya, energi yang dihasilkan tentu tidak maksimal. Aktualisasi dari keadaan ituadalah rasa mudah lelah, juga timbulnya keluhan fisik berupa pegal-pegal dankaku sesaat setelah bangun tidur, terutama di bagian kaki.Vitamin B juga dikenal sebagai penjaga nafsu makan serta pencegah anemia(kurang darah) dengan membentuk sel darah merah. Bila tubuh kekuranganvitamin B, otomatis jumlah sel darah merah pun bakal berkurang. Gejala yangmudah diamati dari anemia antara lain kelelahan, kehilangan nafsu makan, diare,dan murung.Sementara itu, vitamin B12 memiliki hubungan langsung dengan daya tahan tubuhkarena berfungsi sebagai koenzim penting untuk sintesa DNA yang mengontrolpembentukan sel-sel baru. Vitamin ini juga sangat penting guna mencegahkerusakan sistem saraf dengan membantu pembentukan myelin. Karena peranpentingnya bagi kesehatan saraf itulah, vitamin B12 bersama vitamin B1 dan vitaminB6 disebut vitamin neurotropika.Kecukupan vitamin neurotropika akan membantu memelihara keutuhan dankesehatan saraf, sehingga antaran rangsangan atau simpul-simpul ke pusat kendalitubuh dan otak akan bekerja maksimal. Jika yang terjadi sebaliknya tentu akanmempengaruhi kerja sistem saraf, terutama di otak.Otak bersama sistem saraf secara alami menyediakan mekanisme pengendalianatas kegiatan sadar manusia (contohnya berpikir dan gerak seluruh anggotatubuh), juga kegiatan tak sadar (bernapas dan mencerna makanan). Saraf jugamencatat rangsangan seperti temperatur dan rasa nyeri, pegal-pegal, serta kaku.Jelasnya, di otak itulah terletak pusat ingatan, pengontrol nafsu makan, pengaturfungsi mental, suasana hati, gerak tubuh, serta siklus tidur dan bangun. Karena itupula, menurunnya daya tahan tubuh, termasuk kemampuan gerak, menjadi salahsatu indikasi adanya defisiensi vitamin B.Sumber alami vitamin neurotropika mudah dijumpai dalam makanan sehari-hari, diantaranya padi-padian (beras merah, gandum) termasuk sereal dan roti, sayurberdaun hijau, dan kacang-kacangan (kacang hijau, kacang merah, kacangkedelai, dan lain-lain). Selain itu sediaan vitamin B juga banyak terdapat pada hatiayam dan sapi, telur, ragi, dan hasil olahan kedelai (tempe, tahu, susu).Dengan pola makan yang benar, yakni mengonsumsi makanan bergizi seimbang,tubuh akan mendapatkan nutrisi yang cukup. Itu artinya setiap kali makan kita harusmenyantap makanan yang mengandung karbohidrat kompleks (karbohidrat yangmengandung serat dan zat gizi lainnya), vitamin serta mineral, protein, juga lemak.Tentu saja semua dalam jumlah yang cukup, sesuai kebutuhan tubuh.Sayang sekali saat ini tak mudah untuk mendapatkan makanan segar alami yangberkualitas tinggi. Proses penanaman, pemanenan, penyimpanan, perlakuan saatpengolahan, dapat menyebabkan berkurangnya kandungan gizi dalam bahanpangan. Jadi, meskipun Anda sudah menjalankan pola makan yang benar, masihada kemungkinan untuk mengalami defisiensi vitamin maupun mineral. Khususpada lansia, secara alami tubuhnya akan mengalami penurunan dalampenyerapan vitamin dan mineral, sehingga berisiko mengalami defisiensi.Pada kondisi-kondisi semacam itu, penggunaan suplemen vitamin dapatdipertimbangkan. Menurutnya, suplemen akan efektif jika seseorang memangmembutuhkan, sebagai pelengkap atau mengatasi kekurangan akibat asupanvitamin dari makanan alami tidak terpenuhi.(to/snr)