Sunday, May 29, 2011

Nyeri Tengkuk, Apa dan Mengapa

Semua orang pasti memiliki tengkuk, tapi tidak semua orang pernahmengalami nyeri di tengkuk. Jangan dianggap remeh, karena tengkuk merupakanlintasan saraf kepala ke punggung yang bisa berakibat fatal jika diabaikan.Leher bagian belakang dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah tengkukatau kuduk. Dalam bahasa Inggris disebut posterior neck. Leher terdiri atas ruas-ruastulang belakang yang berakhir didasar tengkorak. Sepanjang ruas-ruas tulangbelakang diikat dengan ikatan sendi atau ligamen seperti deretan karet yang kuatmembuat tulang belakang menjadi stabil. Di daerah leher juga terdapat otot-ototuntuk menyokong beban leher dan untuk gerakan leher. Bagian leher ini sangatsedikit dilindungi dibandingkan bagian tulang belakang yang lain, sehingga sangatmudah terkena gangguan, trauma yang menyebabkan sakit dan membatasigerakan.Nyeri dan rasa tidak nyaman pada tengkuk, umumnya terjadi pada waktu kerja.Antara lain terjadi pada pekerjaan dengan beban yang berat, pekerjaan manualdengan duduk, pekerjaan yang duduk terus menerus. Dalam suatu sikap yangstatis, otot bekerja statis dimana pembuluh-pembuluh darah dapat tertekan,sehingga aliran darah dalam otot menjadi berkurang yang mengakibatkanberkurangnya glukosa dan oksigen dari darah, dan harus menggunakan cadanganyang ada. Selain itu, sisa metabolisme tidak diangkut keluar dan menumpuk didalam otot yang berakibat otot menjadi lelah dan timbul rasa nyeri.Penelitian pada 251 responden pekerja didapatkan keluhan nyeri tengkukmenduduki peringkat ke 4 (37.5%) setelah bahu kanan 53.8%, bahu kiri 47,4% danpinggang 45%. Dari hasil pemeriksaan didapat-kan prevalensi nyeri tengkuk sebesar55.4% (Dina, 2004). Nyeri pada tengkuk biasanya diakibatkan:1. TraumaTrauma luka atau keseleo disebabkan oleh kecelakaan kendaraan bermotor yangmenyebabkan cedera lecutan (whiplash injury), kecelakaan akibat pekerjaan atauakibat kontak yang keras waktu olahraga atau perkelahian yang kemudianmenyebabkan sakit tengkuk.2. Ketegangan kronis pada otot dan tendon daerah tengkukSikap yang tidak baik selama bekerja menyebabkan terjadinya ketegangan kronispada tengkuk (misalnya menundukan kepala yang berkepanjangan sehari-harinya)dimana ligamen sangat regang, otot menjadi lelah, sendi leher dan saraf tertekan.3. Penyakit degeneratif dan radangDiskus dan sendi pada leher sering mengalami perubahan degeneratif yangprevalensinya meningkat sesuai umur. Hal ini dapat mengurangi kapasitas kerja.4. Herniasi diskus dari salah satu ruas tulang belakang dimana diskus keluar dariantara ruas-ruas tulang belakang tersebut.5. Faktor psikososialFaktor psikososial seperti beban kerja yang banyak, pekerjaan yang monoton dankontrol yang rendah pada situasi pekerjaan serta tingkat sosial.6. Kelainan kongenitalSeseorang yang lahir dengan bentuk vertebra yang tidak normal atau sambunganyang lepas pada daerah leher mungkin berkaitan dengan terjadinya sakit tengkukbila ruas-ruas tulang belakang mulai menekan spinal cord.7. InfeksiSalah satu gejala awal dari penyakit gondok, encephalitis dan poliomy-elitis adalahkekakuan dan rasa sakit pada leher.8. KankerTumor ganas pada leher menyebabkan sakit jika timbul cukup besar untukmenekan saraf tepi dan spinal cord. Penyakit lain yang juga dapat menyebabkansakit tengkuk adalah rheumatoid arthritis dan fibromyalgia.Tiga pertimbangan utama terjadinya gangguan leher belakang pada waktu kerja:1. Beban pada struktur leher dalam waktu yang lama, berkaitan dengan tuntutanyang tinggi dari pekerjaan dan kebutuhan stabilisasi daerah leher dan bahu dalambekerja dengan tangan.2. Secara psikologis pekerjaan dengan konsentrasi tinggi, tuntutan kualitas dankuantitas secara umum mempengaruhi aktivitas otot leher.3. Diskus dan sendi pada leher sering mengalami perubahan degeneratif yangprevalensinya meningkat sesuai umur. Faktor risiko ditempat kerja, biasanyadiakibatkan karena sikap tubuh, antara lain:a. Abduksi dan forward flexion (kepala turun maju kedepan) lebih dari 300 dapatmengakibatkan faktor risiko oleh karena adanya penekanan pada ototsupraspinatus > 30 mmHg sehingga terjadi gangguan aliran darah.b. Sakit tengkuk/leher ditemui pada pekerja yang dituntut bekerja dengan sikapkerja tersebut dalam waktu lama. Umumnya terjadi pada industri perakitan, bekerjadengan Visual Display Terminal (VDT), mem-bungkuk, mengepak.c. Sikap kerja yang baik yaitu dengan duduk yang tidak berpengaruh burukterhadap sikap tubuh dan tulang belakang, adalah sikap duduk dengan sedikitlordosa pada pinggang dan sedikit kifosa pada punggung dimana otot ototpunggung menjadi terasa enak.Sikap duduk yang baik adalah tidak menghalangi pernafasan, tidak menghambatsistem peredaran darah, serta tidak menghalangi gerak otot atau menghalangifungsi organ-organ dalam tubuh.Dalam bekerja dengan duduk perlu beberapa pesyaratan, yaitu:1. Pekerja dapat merasa nyaman selama melaksanakan pekerjaannya. Tidakmenimbulkan gangguan psikologis. Dapat melakukan pekerjaannya dengan baikdan memuaskan.2. Suatu pegangan alat yang bergetar, dapat mempengaruhi kontraksi otot dalamrangka menstabilkan tangan tersebut, dan alat dengan demikian dapatmenimbulkan efek lelah pada leher.3. Gerakan berulang yang dilakukan dengan tangan akan meningkatkankebutuhan stabilisasi daerah leher dan bahu, dengan demikian akan meningkatkanrisiko keluhan leher.4. Organisasi pekerjaan ini digambarkan sebagai distribusi pembagian tugaspekerjaan, lama kerja, lama istirahat & makan. Jangka waktu antara bekerja danwaktu istirahat mempunyai efek pada kelelahan jaringan dan penyembuhannya.Pekerjaan dengan berbagai macam tugas, menghasilkan ketidakleluasaan posturdan beban statis yang rendah untuk daerah leher dan lengan.5. Hubungan antara faktor psikososial terhadap pekerjaan dan gangguan padadaerah leher telah ditunjukan oleh beberapa studi. Antara lain mengenai tekananpsikologi yang dirasakan, kontrol yang rendah dari organisasi pekerjaan, hubunganyang buruk dengan manajemen dan teman kerja dan permintaan yang tinggi akanketelitian dan kecepatan.6. Karakteristik individu seperti umur, jenis kelamin, kekuatan otot dan daya tahan,kebugaran fisik, ukuran tubuh, kepribadian, kecerdasan, kebiasaan waktusenggang (aktivitas fisik, merokok, alkohol, diet) rentan terhadap sakit otot. Untukkebanyakan sakit otot, risiko meningkat sesuai usia. Wanita biasanya dilaporkanlebih tinggi tingkat risiko untuk terjadinya nyeri otot di leher dan bahu dibandingkanpria.Terapi atau Pengobatan terdiri dari:a. Istirahat, obat-obatan, immobilisasi, fisioterapi, latihan-latihan dan kombinasi darimetode-metode ini. Saran mengenai ketinggian kursi dan sikap pada saat bekerja.Mengkoreksi sikap mental atau sikap badan.b. Pemberian obat per os (anti inflamasi) untuk jangka panjang biasanya diperlukanantara lain pada penderita tension headache.c. Pengobatan dengan pemanasan terutama panas yang lembab sekali dapatmengendurkan otot yang kram, tetapi harus dilaksanakan dengan cepat.d. Kekuatan dan latihan aerobik dapat mengurangi rasa sakit dan meningkatkankapasitas kerja pasien. Dianjurkan melakukan senam untuk melemaskan otot danmemelihara fungsi sendi-sendi tulang leher secara optimal dengan cara berdiritegak dengan posisi kedua kaki sedikit jauh satu sama lain, kedua bahu ditarikkebelakang. Dilakukan gerakan anggukan kepala, tengadahkan kepala,gelengkankepala kekiri dan kekanan secara cepat semaksimalmungkin dandiulangi berkalil-kali.e. Pembedahan mungkin diperlukan untuk mengurangi tekanan pada spinal cordatau akar saraf pada nyeri yang disebabkan oleh hernia pada diskus atau kanalisspinalis seperti pada cervical spondylosis. Juga untuk menstabilkan leher danmeminimalkan kemungkinan terjadinya kelumpuhan seperti ketika terjai fraktur yangmengakibatkan ketidak-stabilan leher.Pencegahan untuk mendapatkan pasien yang sehat dan secepatnya kembalibekerja adalah kesadaran tentang pentingnya kesehatan dan lingkungan kerjayang baik. Untuk mencegah terjadinya nyeri tengkuk ada beberapa nasehat yangbermanfaat:a. Menghindari bekerja dengan kepala turun atau satu sisi dalam waktu yang lama,peregangan dan posisi yang sering berulang.b. Sikap tubuh yang baik dimana tubuh tegak, dada terangkat, bahu santai, dagumasuk dan pada tingkatan kepala, leher merasa kuat, longgar dan santai.c. Tidur dengan bantal atau bantal urethane.d. Memelihara sendi dan otot yang fleksibel dan kuat dengan latihan yang benarpada leher. (to/snr)