Strawberry dan Anggur, buah impor yang kini sudah banyak ditanam
dan dijual di Indonesia, ternyata mempunyai khasiat yang luar biasa. Keduanya,
diyakini bisa mencegah menyebarnya sel-sel kanker dalam tubuh.
Penelitian oleh Institute Kanker Nasional AS menyebutkan tiga puluh persen kasus
kanker disebabkan oleh rokok dan sekitar 35 - 50 persen kasus kanker disebabkan
oleh makanan. Kanker dimulai dari satu sel tak normal yang mulai memperbanyak
diri tanpa terkontrol. Kelompok sel semacam itu membentuk kanker dan mendesak
jaringan yang sehat. Sel kanker yang matang pecah dan anak sebarnya dibawa
aliran darah menyebar ke bagian lain tubuh dan membentuk kanker baru.
Di antara semua faktor penyebab kanker, yang paling mungkin dijaga adalah
mengkontrol makanan sehari-hari. Pentingnya zat pencegah kanker pada sayuran.
Sayuran tidak hanya tinggi serat dan rendah lemak, tetapi juga banyak
mengandung zat pencegah kanker. Karotenoid, pigmen yang memberi warna
gelap pada buah dan sayuran hijau, terbukti bisa membantu mencegah kanker.
Sedangkan pada buah, terdapat pada stawberry dan anggur. Strawberry
merupakan tanaman buah berupa herba yang rata-rata memiliki dua ratus biji kecil
per satu buahnya. Ada tujuh ratus macam jenis strawberry. Salah satu jenis
spesiesnya bernama Fragaria chiloensis L. Jenis menyebar ke berbagai negara di
Amerika, Eropa dan Asia. Spesies lainnya, yakni F. vesca L., menyebar lebih luas
dibandingkan spesies lainnya. Jenis strawberry ini pula yang pertama kali masuk ke
Indonesia.
Warna merah pada strawberry matang sangat beralasan. Warna merah itu
disebabkan karena buah ini kaya pigmen warna antosianin dan mengandung
antioksidan tinggi. Dengan kata lain, buah ini memang memiliki kandungan nutrisi
yang luar biasa. Selain antioksidan tersebut, ia juga kaya serat, rendah kalori, dan
mengandung vitamin C, folat, potassium, serta asam ellagic.
Sejumlah khasiat yang dimiliki strawberry antara lain, mampu menurunkan kadar
kolestrol; membantu melumpuhkan kerja aktif kanker karena asam ellagic yang
dikandungnya tersebut; meredam gejala stroke; mengandung zat anti alergi dan
anti radang. Di samping itu, buah yang hanya tumbuh di daerah dingin ini,
mempunyai konsentrasi tujuh zat antioksidan yang ada pada strawberry lebih tinggi
dibandingkan buah atau sayuran lain, sehingga strawberry merupakan buah yang
efektif mencegah proses oksidasi pada tubuh. (Oksidasi ialah hancurnya jaringan
tubuh karena radikal bebas. Oksidasi juga bertanggung jawab pada proses
penuaan).
Strawberry yang kaya akan vitamin C membuat para produsen makanan dan
farmasi mencampur ekstraknya ke dalam susu atau obat. Karena selain sangat
bermanfaat bagi pertumbuhan anak, juga mempercepat proses penyembuhan.
Selain buahnya, daun strawberry juga berkhasiat karena memiliki zat astringent. Tiga
hingga empat cangkir air hasil rebusan daun strawberry per hari, dapat efektif
menghentikan serangan diare.
Tapi, anda harus berhati-hati dalam menyimpan buah ini, karena strawberry yang
sudah mulai busuk dapat menular dengan sangat cepat ke strawberry lain yang
disimpan bersamaan. Strawberry sendiri dapat tahan 4 hari di lemari es. Tetapi di
freezer, buah ini bisa bertahan selama 1 bulan dengan cara penyimpanan yang
benar.
Sedangkan buah anggur, juga tidak kalah hebatnya dengan strawberry dalam
mencegah kanker karena dapat menghentikan penyebaran dari sel-sel kanker.
Dengan mengkonsumsi buah anggur secara utuh, maka bahan aktif yang terdapat
di dalamnya akan masuk ke dalam aliran darah dan mencapai ke bagian tubuh
lainnya. Seperti yang telah diketahui, anggur dan banyak buah dan sayur lainnya,
kaya akan antioksidan yang disebut dengan flavonoids. Antioksidan ini berguna
dalam melawan radikal bebas yang dapat menyebabkan berbagai jenis penyakit.
Peneliti telah berhasil mengetahui 10 jenis flavonoids yang tidak diketahui
sebelumnya di dalam buah anggur. Dan masing-masing flavonoids itu bekerja
bersama-sama, untuk memberikan manfaat terbaik bagi kesehatan. Oleh karena
itu sebaiknya mengkonsumsi buah anggur secara keseluruhan, dan bukan dalam
bentuk suplemen. Penelitian ini dituangkan di awal April 2005 ini dalam the Journal
of Agricultural and Food Chemistry, menyebutkan ekstrak buah anggur yang diteliti,
ternyata dapat melawan enzim yang bertugas dalam mengatur gen dalam sel dan
juga berfungsi untuk pertumbuhan dan reproduksi dari sel. Dengan menghambat
enzim ini, kelihatannya dapat membunuh sel kanker sehingga pertumbuhan sel
kanker dapat dihambat.
Berapa banyak buah anggur yang harus kita makan untuk mencegah kanker?
Sampai saat ini belum diketahui angka pastinya tapi para ahli menyarankan untuk
banyak mengkonsumsi sayur dan buah, sekurangnya lima porsi setiap harinya untuk
memperoleh manfaat maksimum bagi kesehatan. Flavonoids, saat ini sedang
dilakukan dalam tahap penelitian pada hewan, untuk melihat efek sinergisitas
dalam melawan kanker dari masing-masing komponen yang ada dalam anggur.
Di samping memakan buah-buah seperti strawbery dan anggur. Perlu juga
menurunkan konsumsi lemak demi menurunkan risiko, institut Kanker Nasional AS
menyarankan untuk membatasi konsumsi lemak hingga 30 persen saja. Tetapi
menurut penelitian, untuk mendapatkan efek antikanker, sebaiknya usahakan
mengkonsumsi lemak kurang dari 30 persen, untuk amannya kira-kira 10-15 persen
saja.
Hal lain yang perlu diperhatikan untuk upaya pencegahan adalah menghindari
minuman berlakohol secara berlebihan karena bisa meningkatkan risiko kanker
payudara, kanker mulut, kanker faring (phrynx, saluran antara rongga hidung,
rongga mulut, dan kerongkongan), dan kanker kerongkongan (esophagus). Apa
lagi jika ditambah dengan kebiasaan merokok, bisa juga meningkatkan risiko kanker
perut, kanker hati, dan kanker usus besar (kolon).
Serta, hindari terlalu sering memasak makanan pada suhu tinggi. Memasak
makanan seperti daging atau ikan dengan cara digoreng dengan panas tinggi
bisa memunculkan zat-zat yang bersifat karsinogenik (menimbulkan kanker). Daging
yang dibakar, dipanggang, diasap, atau diberi bahan pengawet nitrit juga bisa
membentuk zat karsinogen. Jadi, lebih aman memasak dalam suhu yang lebih
rendah misalnya dikukus, direbus atau dimasak sekejap. (to/berbagai sumber)
Artikel Kesehatan
Wednesday, June 1, 2011
Stres Menyebabkan Otak Mengecil
Hidup dalam keadaan stres ternyata tidak hanya bisa mempengaruhi
kemampuan berpikir dan daya ingat karena otak mengecil, tapi juga membuat daya
tahan tubuh semakin buruk dan memudahkan penyakit masuk ke dalam tubuh.
Penelitian sebelumnya mengungkapkan bahwa hormon stres seperti kortisol, akan
meningkatkan resiko untuk menderita hipertensi, penyakit jantung, dan sebagainya.
Ternyata bukan itu saja, penelitian terbaru yang dilaporkan dalam Jurnal
Psychoneuroendocrinology, edisi Desember ini,mengatakan bahwa hormon stres juga
akan membuat otak mengecil. Hormon stres yang tinggi akan membuat daya ingat
menurun dan hippokampus (bagian di otak) akan mengecil. Hippokampus ini
merupakan bagian otak yang berfungsi dalam proses belajar dan daya ingat.
Penelitian yang dilakukan hingga 6 tahun ini, mengukur kadar kortisol dalam
sekelompok orang dewasa. Ditemukan, orang yang mempunyai kadar kortisol yang
tinggi secara terus menerus akan mempunyai test daya ingat yang lebih buruk dengan
dengan orang yang mempunyai kadar kortisol rendah hingga sedang. Selain itu,
paparan yang lama terhadap kadar kortisol yang tinggi akan membuat daerah
hippokampus di otak, mengecil sebanyak 14%. Mungkin ini dapat menjelaskan
mengapa pada beberapa orangtua menunjukkan daya ingat maupun kemampuan
berpikir yang buruk, sedang orangtua lainnya menunjukkan sebaliknya.
Bagaimana pengaruh kortisol terhadap anak-anak? Peneliti menemukan, peningkatan
kortisol secara temporer mempengaruhi kemampuan berpikir dan daya ingat, tapi ini
hanya terjadi secara temporer pula. Penelitian lain menunjukkan bahwa anak dan
remaja yang berasal dari golongan sosial ekonomi lemah menunjukkan kadar hormon
stres yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang berasal dari golongan sosial
ekonomi yang lebih mampu. Ini menunjukkan bahwa stres dapat mempengaruhi fungsi
otak, tanpa melihat pada usia. Dan stres dapat terjadi pada semua kelompok usia
yang akan mempengaruhi fisik maupun mental penderitanya.
Sementara itu, penelitian lain yang dilakukan oleh para peneliti dari Australia
membuktikan bahwa ada kaitan ilmiah antara tekanan emosional dan sakit. Mulai dari
masuk angin biasa hingga kanker. Kelompok peneliti dari Gervan Institute, Sydney,
pekan lalu, mengumumkan mereka menemukan hormon yang dilepaskan ke tubuh
saat orang dilanda stres, yakni neuropeptide Y (NPY) merongrong sistem kekebalan
tubuh. Sehingga, membuat anda jatuh sakit.
"Sampai kini ada bukti kuat kaitan antara otak dan sistem kekebalan. Namun pada
saat ini kita telah mendapatkan koneksi itu, Saat stres, saraf melepaskan banyak NPY.
Hormon itu masuk ke aliran darah, tempat hormon tersebut menghuni sel-sel dalam
sistem kekebalan dan membinasakan patogen dalam tubuh. Bahwa stres membuat
anda sakit kini bukan lagi suatu mitos. Itu kenyataan dan kita perlu menghadapinya
dengan serius." ujar Fabienne Mackay Peneliti dari Australia.
Penemuan kelompok itu dipublikasikan dalam Journal of Experimental Medicine edisi
Senin. Para peneliti mengemukakan mereka berharap karya mereka akan
menghasilkan dua jenis intervensi terapeutik. Herbert Heerzog salah satu ilmuwan
lainnya, mengemukakan neuropeptide Y telah diketahui akan mempengaruhi tekanan
darah dan detak jantung. Namun temuan dampak hormon itu pada sistem kekebalan
telah membuka pintu baru untuk mengatasi berbagai penyakit.
"Stres membuat anda lebih rentan saat anda, misalnya terkena flu, dan bahkan dalam
situasi yang lebih serius, seperti kanker. Hormon itu dapat membuat sakit menjadi lebih
parah dalam situasi ini," kata dia kepada Radio ABC. Penyakit lain yang memiliki kaitan
dengan stres antara lain rhematoid arthritis, multiple scelerois, penyakit Crohn, diabates
tipe 1 serta lupus. Mackay menjelaskan, diperlukan waktu
Bertahun-tahun untuk mengembangkan obat guna menghadapi pengaruh NPY. Solusi
terbaik untuk jangka pendek adalah memerangi stres mereka. "Hal terbaik yang
dilakukan adalah menghilangkan stres dari kehidupan kita dengan cara
mengorganisasi kembali cara hidup kita. Mengubah gaya hidup kita dan
menggunakan berbagai cara, seperti yoga dan relaksasi, semampu kita," katanya.
(to/is)
kemampuan berpikir dan daya ingat karena otak mengecil, tapi juga membuat daya
tahan tubuh semakin buruk dan memudahkan penyakit masuk ke dalam tubuh.
Penelitian sebelumnya mengungkapkan bahwa hormon stres seperti kortisol, akan
meningkatkan resiko untuk menderita hipertensi, penyakit jantung, dan sebagainya.
Ternyata bukan itu saja, penelitian terbaru yang dilaporkan dalam Jurnal
Psychoneuroendocrinology, edisi Desember ini,mengatakan bahwa hormon stres juga
akan membuat otak mengecil. Hormon stres yang tinggi akan membuat daya ingat
menurun dan hippokampus (bagian di otak) akan mengecil. Hippokampus ini
merupakan bagian otak yang berfungsi dalam proses belajar dan daya ingat.
Penelitian yang dilakukan hingga 6 tahun ini, mengukur kadar kortisol dalam
sekelompok orang dewasa. Ditemukan, orang yang mempunyai kadar kortisol yang
tinggi secara terus menerus akan mempunyai test daya ingat yang lebih buruk dengan
dengan orang yang mempunyai kadar kortisol rendah hingga sedang. Selain itu,
paparan yang lama terhadap kadar kortisol yang tinggi akan membuat daerah
hippokampus di otak, mengecil sebanyak 14%. Mungkin ini dapat menjelaskan
mengapa pada beberapa orangtua menunjukkan daya ingat maupun kemampuan
berpikir yang buruk, sedang orangtua lainnya menunjukkan sebaliknya.
Bagaimana pengaruh kortisol terhadap anak-anak? Peneliti menemukan, peningkatan
kortisol secara temporer mempengaruhi kemampuan berpikir dan daya ingat, tapi ini
hanya terjadi secara temporer pula. Penelitian lain menunjukkan bahwa anak dan
remaja yang berasal dari golongan sosial ekonomi lemah menunjukkan kadar hormon
stres yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang berasal dari golongan sosial
ekonomi yang lebih mampu. Ini menunjukkan bahwa stres dapat mempengaruhi fungsi
otak, tanpa melihat pada usia. Dan stres dapat terjadi pada semua kelompok usia
yang akan mempengaruhi fisik maupun mental penderitanya.
Sementara itu, penelitian lain yang dilakukan oleh para peneliti dari Australia
membuktikan bahwa ada kaitan ilmiah antara tekanan emosional dan sakit. Mulai dari
masuk angin biasa hingga kanker. Kelompok peneliti dari Gervan Institute, Sydney,
pekan lalu, mengumumkan mereka menemukan hormon yang dilepaskan ke tubuh
saat orang dilanda stres, yakni neuropeptide Y (NPY) merongrong sistem kekebalan
tubuh. Sehingga, membuat anda jatuh sakit.
"Sampai kini ada bukti kuat kaitan antara otak dan sistem kekebalan. Namun pada
saat ini kita telah mendapatkan koneksi itu, Saat stres, saraf melepaskan banyak NPY.
Hormon itu masuk ke aliran darah, tempat hormon tersebut menghuni sel-sel dalam
sistem kekebalan dan membinasakan patogen dalam tubuh. Bahwa stres membuat
anda sakit kini bukan lagi suatu mitos. Itu kenyataan dan kita perlu menghadapinya
dengan serius." ujar Fabienne Mackay Peneliti dari Australia.
Penemuan kelompok itu dipublikasikan dalam Journal of Experimental Medicine edisi
Senin. Para peneliti mengemukakan mereka berharap karya mereka akan
menghasilkan dua jenis intervensi terapeutik. Herbert Heerzog salah satu ilmuwan
lainnya, mengemukakan neuropeptide Y telah diketahui akan mempengaruhi tekanan
darah dan detak jantung. Namun temuan dampak hormon itu pada sistem kekebalan
telah membuka pintu baru untuk mengatasi berbagai penyakit.
"Stres membuat anda lebih rentan saat anda, misalnya terkena flu, dan bahkan dalam
situasi yang lebih serius, seperti kanker. Hormon itu dapat membuat sakit menjadi lebih
parah dalam situasi ini," kata dia kepada Radio ABC. Penyakit lain yang memiliki kaitan
dengan stres antara lain rhematoid arthritis, multiple scelerois, penyakit Crohn, diabates
tipe 1 serta lupus. Mackay menjelaskan, diperlukan waktu
Bertahun-tahun untuk mengembangkan obat guna menghadapi pengaruh NPY. Solusi
terbaik untuk jangka pendek adalah memerangi stres mereka. "Hal terbaik yang
dilakukan adalah menghilangkan stres dari kehidupan kita dengan cara
mengorganisasi kembali cara hidup kita. Mengubah gaya hidup kita dan
menggunakan berbagai cara, seperti yoga dan relaksasi, semampu kita," katanya.
(to/is)
Labels:
Kesehatan
Stres, Turunkan Kekebalan Tubuh
Orang sering bilang, jangan stres nanti bisa sakit. Stres juga sering
dikaitkan dengan makin buruknya kondisi kesehatan seseorang. Lalu, apa kaitannya
antara stres dan penyakit?
Memang, banyak fakta di lapangan yang telah membuktikan mengenai kuatnya
stres dan kesehatan seseorang. Fakta-fakta yang mengungkap bahwa orang sakit
bahkan sampai meninggal dunia diduga kuat berasal dari stres. Berbagai riset telah
menunjukkan kaitan antara keduanya, tapi kaitan itu tidak selalu mudah. Karena
stres mempengruhi kesehatan fisik melalui beberapa cara, seperti yang
dikemukakan oleh Camile Wortman dan kawankawan.
Pertama, stres berpengruh lansung terhadap keseahtan fisik. Dalam hal ini stres
meenyebabkan perubahan fisik dan psikis yang memberi kontribusi pada
berkembangya suatu penyakit. Misalnya, karena stres maka daya imum atau
kekebalan tubuh seseorang menjadi berkurang dan melemah, sehingga
membuatnya rentan terserang flu,masuk dan lain-lain. Namun, tidak dengan serta
merta dapat dikatakan bahwa orang stres pasti akan sakit karena ada banyak
faktor lain yang ikut mempengaruhi.
Kedua, faktor kepribadian dapat mempengaruhi apakah seseorang akan mudah
sakit atau tidak. Orang yang pesimistis akan lebih mudah stres dan mengalami sakit
ketimbang orang yang optimis.
Ketiga, faktor perilaku juga dapat meningkatkan kemungkinan seseorang
mengalami sakit karena stres. Misalnya, karena stres orang itu jadi sulit tidur, merokok
lebih banyak, minumminuman yang mengandung alkohol, makan dan minum
secara ngawur dan lain-lain faktor yang memudahkannya terkena suatu penyakit.
Keempat, stres juga bisa memicu timbulnya 'perilaku sakit' seperti insomnia, fatik,
gelisah dan depresi.
Kelima, semua faktor tersebut mungkin saja saling berkaitan dan akhirnya
menyebabkan seseorang jatuh sakit setelah mengalami stres. Mungkin itu sebabnya
kadang kita menemui kasus-kasus sindrom kematian mendadak (sudden death
syndrome) yang sangat dramatis, sehingga stres tergambar sebagai sesuatu yang
menakutkan.
Para pakar telah melakukan banyak penelitian untuk mengetahui bagaiamana
kaitan antara stres dan sistem kekebalan tubuh (immune system) sehingga
memunculkan bidang baru yang disebut 'psychoneuroimmunoly'.
Dalam kaitan ini para ilmuwan ini ingin melihat bagaimana faktor-faktor psikologis
itu dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan
meningkatnya risiko berkaitan dengan sejumlah penyakit, seperti aids,kanker, artritis
dan alergi. Sistem kekebalan tubuh itu ibarat pasukan yang menjaga tubuh dari
unsur luar yang disebut antigen. Tugas sistem imim ini adalah mendeteksi dan
mengindetefikasi antigen.Selain itu, juga menetralisasi dan menyingkirkan antigen
dari tubuh. Sel-sel yang mengerjakan tugas ini didalam 'lymphocytes' atau limpa.
Ketika bakteri menyerang, maka B-lymphocyte akan melindungi dan menetralisir
racunnya. Ketika virus, sel kanker, jamur, parasit muncul di dalam tubuh, maka Tlymphocyte
akan menyerang para penyerbu itu secara langsung.
Seberapa baik sistem kekebalan tubuh itu bekerja disebut 'immunocompetence'
yang dapat diukur dari aktif tidaknya lymphocyte dan kemampuan antibodi
menghadapi racun-racun dalam pemeriksaan di laboratorium.
Banyak bukti telah ditemukan mengenai kuatnya kaitan antara stres dan
menurunnya fungsi kekebalan tubuh. Stres ternyata dapat menurunkan
kemampuan sistem imum, sehingga tidak dapat berfungsi secara baik. Maka, tidak
berlebihan jika banyak par ahli menyarankan kita untuk melakukan banyak rileksasi,
belajar menyesuaikan diri dengan keadaan, menerima kenyataan hidup, dan
berbagai cara agar tidak terlalu stres menjalani hidup. (to/snr)
dikaitkan dengan makin buruknya kondisi kesehatan seseorang. Lalu, apa kaitannya
antara stres dan penyakit?
Memang, banyak fakta di lapangan yang telah membuktikan mengenai kuatnya
stres dan kesehatan seseorang. Fakta-fakta yang mengungkap bahwa orang sakit
bahkan sampai meninggal dunia diduga kuat berasal dari stres. Berbagai riset telah
menunjukkan kaitan antara keduanya, tapi kaitan itu tidak selalu mudah. Karena
stres mempengruhi kesehatan fisik melalui beberapa cara, seperti yang
dikemukakan oleh Camile Wortman dan kawankawan.
Pertama, stres berpengruh lansung terhadap keseahtan fisik. Dalam hal ini stres
meenyebabkan perubahan fisik dan psikis yang memberi kontribusi pada
berkembangya suatu penyakit. Misalnya, karena stres maka daya imum atau
kekebalan tubuh seseorang menjadi berkurang dan melemah, sehingga
membuatnya rentan terserang flu,masuk dan lain-lain. Namun, tidak dengan serta
merta dapat dikatakan bahwa orang stres pasti akan sakit karena ada banyak
faktor lain yang ikut mempengaruhi.
Kedua, faktor kepribadian dapat mempengaruhi apakah seseorang akan mudah
sakit atau tidak. Orang yang pesimistis akan lebih mudah stres dan mengalami sakit
ketimbang orang yang optimis.
Ketiga, faktor perilaku juga dapat meningkatkan kemungkinan seseorang
mengalami sakit karena stres. Misalnya, karena stres orang itu jadi sulit tidur, merokok
lebih banyak, minumminuman yang mengandung alkohol, makan dan minum
secara ngawur dan lain-lain faktor yang memudahkannya terkena suatu penyakit.
Keempat, stres juga bisa memicu timbulnya 'perilaku sakit' seperti insomnia, fatik,
gelisah dan depresi.
Kelima, semua faktor tersebut mungkin saja saling berkaitan dan akhirnya
menyebabkan seseorang jatuh sakit setelah mengalami stres. Mungkin itu sebabnya
kadang kita menemui kasus-kasus sindrom kematian mendadak (sudden death
syndrome) yang sangat dramatis, sehingga stres tergambar sebagai sesuatu yang
menakutkan.
Para pakar telah melakukan banyak penelitian untuk mengetahui bagaiamana
kaitan antara stres dan sistem kekebalan tubuh (immune system) sehingga
memunculkan bidang baru yang disebut 'psychoneuroimmunoly'.
Dalam kaitan ini para ilmuwan ini ingin melihat bagaimana faktor-faktor psikologis
itu dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan
meningkatnya risiko berkaitan dengan sejumlah penyakit, seperti aids,kanker, artritis
dan alergi. Sistem kekebalan tubuh itu ibarat pasukan yang menjaga tubuh dari
unsur luar yang disebut antigen. Tugas sistem imim ini adalah mendeteksi dan
mengindetefikasi antigen.Selain itu, juga menetralisasi dan menyingkirkan antigen
dari tubuh. Sel-sel yang mengerjakan tugas ini didalam 'lymphocytes' atau limpa.
Ketika bakteri menyerang, maka B-lymphocyte akan melindungi dan menetralisir
racunnya. Ketika virus, sel kanker, jamur, parasit muncul di dalam tubuh, maka Tlymphocyte
akan menyerang para penyerbu itu secara langsung.
Seberapa baik sistem kekebalan tubuh itu bekerja disebut 'immunocompetence'
yang dapat diukur dari aktif tidaknya lymphocyte dan kemampuan antibodi
menghadapi racun-racun dalam pemeriksaan di laboratorium.
Banyak bukti telah ditemukan mengenai kuatnya kaitan antara stres dan
menurunnya fungsi kekebalan tubuh. Stres ternyata dapat menurunkan
kemampuan sistem imum, sehingga tidak dapat berfungsi secara baik. Maka, tidak
berlebihan jika banyak par ahli menyarankan kita untuk melakukan banyak rileksasi,
belajar menyesuaikan diri dengan keadaan, menerima kenyataan hidup, dan
berbagai cara agar tidak terlalu stres menjalani hidup. (to/snr)
Labels:
Kesehatan
Supaya Energi Tetap Tinggi
Menghabiskan waktu untuk bekerja, diet makanan yang buruk, serta
kurang istirahat akan menurunkan stamina anda. Karena itu, mengetahui hal-hal
yang bisa meningkatkan energi dan stamina menjadi yang amat penting. Tingkat
stamina dapat diketahui melalui serangkaian tes yang ditangani oleh dokter
sepesialis olahraga. Banyak tes yang bisa dijalankan dan alat yang digunakan
tergantung dari kebiasaan anda. Misalnya, jika anda terbiasa jalan kaki atau lari,
bisa digunakan treadmill, tapi jika lebih suka naik sepeda, bisa gunakan ergocycle.
Saat tes, anda akan diberi pembebanan maksimal ditambah dengan stres. Setelah
itu, akan terlihat seberapa besar kemampuan anda dalam mengatasi stres. Hal ini
bisa dilihat dari gambaran jantung, apakah timbul gelombang yang tidak normal
pada saat diberikan stres. Dalam pengujian itu, dapat juga diketahui kadar V02
max anda. Kadar ini menunjukkan jumlah maksimum oksigen dalam milimeter yang
bisa dimanfaatkan anda dalam satu menit perkilogram berat badan.
Orang yang mempunyai stamina tinggi mempunyai V02 max yang lebih tinggi.
Artinya, orang tersebut lebih efisien dalam penggunaan oksigen maupun
energinya. Kendati demekian, ukurean tersebut akan berbeda pada setiap orang,
tergantung dari usia dan jenis kelamin. Dalam buku 'Food that Harm, Food that Heal'
ada beberapa perilaku yang bisa menurunkan stamina dan ada beberapa hal lain
yang bisa meningkatkan stamina pula. Misalnya:
Stamina turun bila anda:
1. Minum Alkohol
Dalam jumlah yang berlebih, alkohol dapat mengganggu kualitas tidur. Kalau anda
tidak bisa menghentikan kebiasaan minum-minuman alkohol walau kadarnya
rendah seperti Bir misalnya. Maka anda akan tersiksa seumur hidup. Karena itu,
sebaiknya hindari alkohol sejak sekarang.
2. Merokok
Zat nikotin yang terkandung dalam rokok mulanya dapat menstimulasi otak, tapi
akhirnya nikotin malah bertindak sebagai depresan. Merokok juga dapat
meningkatkan pemakaian mikronutrien pada liver, terutama vitamin B dan C.
Akibatnya, dibutuhkan kerja ekstra bagi antioksidan untuk membantu
mendetoksifikasi (membuang racun) dalam tubuh.
3. Cemas dan stres
Ciptakan kebiasaan yang dapat menenangkan pikiran, misalnya berolahraga,
meditasi, mendengar lagu atau bertanam. Lakukan hal tersebut sampai anda
benar-benar merasa rileks.
4. Alergi
Kelelahan bisa juga ditimbulkan sebagai gejala dari intoleransi atau alergi terhadap
jenis makanan tertentu.
Stamina bisa ditingkatkan dengan:
1. Tidur
Tidur malam yang baik atau istirahat sejenak dalam satu hari dapat
mengistirahatkan pikiran dan menaikkan tingkat energi.
2. Sarapan
Anda akan merasa kelelahan jika tubuh dipaksa bekerja sepanjang hari tanpa ada
asupan tenaga. Cobalah untuk sarapan dengan roti gandum, sereal, atau buah
segar atau yoghurt.
3. Udara segar
Berjalan kaki di pagi hari bisa dilakukan. Murah, meriah dan sehat. Anda pun bisa
menghirup udara yang masih segar sepuas mungkin.
4. Nafas Dalam
Memasukkan oksigen ke dalam tubuh merupakan jalan yang baik untuk
melepaskan ketegangan dan menambah tingkat energi. Rileks dan menarik nafas
dalam-dalam melalui hidung dan tahan selama empat hitungan. Kemudian
keluarkan melalui mulut selama delapan hitungan. Ulangi hal tersebut sampai anda
merasa segar. (to/snr)
kurang istirahat akan menurunkan stamina anda. Karena itu, mengetahui hal-hal
yang bisa meningkatkan energi dan stamina menjadi yang amat penting. Tingkat
stamina dapat diketahui melalui serangkaian tes yang ditangani oleh dokter
sepesialis olahraga. Banyak tes yang bisa dijalankan dan alat yang digunakan
tergantung dari kebiasaan anda. Misalnya, jika anda terbiasa jalan kaki atau lari,
bisa digunakan treadmill, tapi jika lebih suka naik sepeda, bisa gunakan ergocycle.
Saat tes, anda akan diberi pembebanan maksimal ditambah dengan stres. Setelah
itu, akan terlihat seberapa besar kemampuan anda dalam mengatasi stres. Hal ini
bisa dilihat dari gambaran jantung, apakah timbul gelombang yang tidak normal
pada saat diberikan stres. Dalam pengujian itu, dapat juga diketahui kadar V02
max anda. Kadar ini menunjukkan jumlah maksimum oksigen dalam milimeter yang
bisa dimanfaatkan anda dalam satu menit perkilogram berat badan.
Orang yang mempunyai stamina tinggi mempunyai V02 max yang lebih tinggi.
Artinya, orang tersebut lebih efisien dalam penggunaan oksigen maupun
energinya. Kendati demekian, ukurean tersebut akan berbeda pada setiap orang,
tergantung dari usia dan jenis kelamin. Dalam buku 'Food that Harm, Food that Heal'
ada beberapa perilaku yang bisa menurunkan stamina dan ada beberapa hal lain
yang bisa meningkatkan stamina pula. Misalnya:
Stamina turun bila anda:
1. Minum Alkohol
Dalam jumlah yang berlebih, alkohol dapat mengganggu kualitas tidur. Kalau anda
tidak bisa menghentikan kebiasaan minum-minuman alkohol walau kadarnya
rendah seperti Bir misalnya. Maka anda akan tersiksa seumur hidup. Karena itu,
sebaiknya hindari alkohol sejak sekarang.
2. Merokok
Zat nikotin yang terkandung dalam rokok mulanya dapat menstimulasi otak, tapi
akhirnya nikotin malah bertindak sebagai depresan. Merokok juga dapat
meningkatkan pemakaian mikronutrien pada liver, terutama vitamin B dan C.
Akibatnya, dibutuhkan kerja ekstra bagi antioksidan untuk membantu
mendetoksifikasi (membuang racun) dalam tubuh.
3. Cemas dan stres
Ciptakan kebiasaan yang dapat menenangkan pikiran, misalnya berolahraga,
meditasi, mendengar lagu atau bertanam. Lakukan hal tersebut sampai anda
benar-benar merasa rileks.
4. Alergi
Kelelahan bisa juga ditimbulkan sebagai gejala dari intoleransi atau alergi terhadap
jenis makanan tertentu.
Stamina bisa ditingkatkan dengan:
1. Tidur
Tidur malam yang baik atau istirahat sejenak dalam satu hari dapat
mengistirahatkan pikiran dan menaikkan tingkat energi.
2. Sarapan
Anda akan merasa kelelahan jika tubuh dipaksa bekerja sepanjang hari tanpa ada
asupan tenaga. Cobalah untuk sarapan dengan roti gandum, sereal, atau buah
segar atau yoghurt.
3. Udara segar
Berjalan kaki di pagi hari bisa dilakukan. Murah, meriah dan sehat. Anda pun bisa
menghirup udara yang masih segar sepuas mungkin.
4. Nafas Dalam
Memasukkan oksigen ke dalam tubuh merupakan jalan yang baik untuk
melepaskan ketegangan dan menambah tingkat energi. Rileks dan menarik nafas
dalam-dalam melalui hidung dan tahan selama empat hitungan. Kemudian
keluarkan melalui mulut selama delapan hitungan. Ulangi hal tersebut sampai anda
merasa segar. (to/snr)
Labels:
Kesehatan
Stres, Biang Segala Penyakit
Sudah bukan rahasia lagi, jika stres berperan 50% terhadap kesehatan
seseorang. Tak heran, bila stres mampu merubah yang sehat jadi sakit, dan yang
sakit, menjadi bertambah parah sakitnya.
Kontribusi stres memang paling besar, lalu disusul oleh mental dan emosi masingmasing
sebesar 20% yang juga bisa mengubah orang sehat jadi sakit. Sedangkan
fisik, tempat di mana penyakit bersemayam, hanya andil 10% dalam mengubah
kesehatan seseorang. Hingga abad ke-19, anggapan yang mengatakan ada
kaitan antara stres dan kesehatan masih belum dipahami dengan baik. Namun,
waktu itu, ahli kesehatan sudah mulai menganjurkan orang-orang dengan
gangguan kesehatan tertentu untuk pergi mengunjungi tempat spa atau menikmati
matahari terbenam di pantai.
Secara bertahap, ide menjadi konkrit setelah penyebab dan terapi penyakit telah
ditemukan. Tapi, dalam dekade terakhir ini, ilmuwan seperti Dr. Esther Sterberg,
direktur pada Integrative Neural Immune Program di National Intitute for Health's
National Intitute of Mental Health, telah menemukan adanya keterkaitan antara
otak dan sistem imum manusia. Saat Anda sedang mengalami infeksi atau
gangguan kesehatan lain yang menimbulkan proses peradangan (inflamasi)
misalnya luka bakar atau cedera, sel-sel yang berbeda dari sistem imun akan
mengalir ke tempat peradangan.
Strenberg mengumpamakannya seperti ribuan tentara bergerak ke medan perang,
dimana setiap tentara mempunyai keahlian dan fungsi khusus. Ada yang berfungsi
sebgai pengumpul kotoran, dengan cara mencerna si penyebab radang. Ada
yang membentuk atau membuat antibodi, yaitu peluru untuk berperang
menghadapi si penyusup, sedang yang lain langsung berduel dengan si penyusup
penyebab radang tersebut.
Semua jenis sel imun bekerja bahu membahu dengan cara mengirim sinyal atau
kata sandi dalam bentuk molekul-molekul yang mereka buat dalam pabrik-pabrik
dalam sebuah sel. Jadi, molekul-molekul itu memiliki banyak khasiat dan fungsi,
bukan hanya sekadar bisa berkomunikasi lewat di antara sel-sel imum yang
berbeda. Tapi, mereka juga bisa berenang di dalam pembuluh darah untuk
memberikan kata sandi atau sinyal kepada otak atau mengaktifkan berbagai
pembuluh syaraf yang berdekatan untuk memberi sinyal kepada otak. Molekulmolekul
imun tersebut akan diubah fungsinya oleh otak. Mereka bisa mengurangi
sekelompok perilaku yang bisa dikatakan sebagai perilaku sakit. Para ilmuwan
berspekulasi mengenai perilaku tidak sehat ini, tapi Sternberg mengatakan bahwa
molekul-molekul itu akan membantu anda untuk menyimpan saat sakit sehingga
anda bisa menggunakan cadangan energi tersebut untuk berperang melawan
penyakit.
Menurut Sternberg, dalam kondisi stres kronis, bagian otak yang mengendalikan
respons stres dengan konstan memompakan hormon-hormon stres lebih banyak.
Sel-sel imun yang sedang berenang dalam molekul diminta untuk berperang. Jadi,
stres kronis bisa membuat sel-sel imun anda kurang mampu memberi respons jika
ada penyusup yang masuk dalam tubuh misalnya, virus atau bakteri.
Teori ini mendukung berbagai hasil studi yang dilakukan orang-orang yang
mengalami stres jangka pendek, seperti menunggu keluarga yagn sedang sakit,
sedang terjebak di lalu lintas yang padat. Orang-orang ini menunjukkan waktu
penyembuhan yang lebih lama, penurunan kemampuan sistem imun merespon
vaksinasi, dan meningkatkan kerentanan mereka terhadap infeksi akibat virus,
seperti flu misalnya.
Jadi, bila kadar hormom anda terlalu tinggi untuk memadamkan sistem imun,
berarti anda tidak bisa berperang melawan infeksi. Sementara itu, jika kadar
hormon stres terlalu sedikit dan respon sistem imun tidak terdeteksi, Anda bisa
mengalami penyakit peradangan. Mungkin salah satu cara yang paling produktif
untuk mengendalikan stres adalah kendali. Karena kendali adalah hal yang paling
penting sedang stres atau tidak. Jadi, bila sudah bisa belajar untuk merasakan
anda sedang dalam kendali atu sedang mengendalikan situasi-situasi tertentu yang
sedang dihadapi. Berarti, anda sudah bisa mengurangi respon stres. (to/ht)
seseorang. Tak heran, bila stres mampu merubah yang sehat jadi sakit, dan yang
sakit, menjadi bertambah parah sakitnya.
Kontribusi stres memang paling besar, lalu disusul oleh mental dan emosi masingmasing
sebesar 20% yang juga bisa mengubah orang sehat jadi sakit. Sedangkan
fisik, tempat di mana penyakit bersemayam, hanya andil 10% dalam mengubah
kesehatan seseorang. Hingga abad ke-19, anggapan yang mengatakan ada
kaitan antara stres dan kesehatan masih belum dipahami dengan baik. Namun,
waktu itu, ahli kesehatan sudah mulai menganjurkan orang-orang dengan
gangguan kesehatan tertentu untuk pergi mengunjungi tempat spa atau menikmati
matahari terbenam di pantai.
Secara bertahap, ide menjadi konkrit setelah penyebab dan terapi penyakit telah
ditemukan. Tapi, dalam dekade terakhir ini, ilmuwan seperti Dr. Esther Sterberg,
direktur pada Integrative Neural Immune Program di National Intitute for Health's
National Intitute of Mental Health, telah menemukan adanya keterkaitan antara
otak dan sistem imum manusia. Saat Anda sedang mengalami infeksi atau
gangguan kesehatan lain yang menimbulkan proses peradangan (inflamasi)
misalnya luka bakar atau cedera, sel-sel yang berbeda dari sistem imun akan
mengalir ke tempat peradangan.
Strenberg mengumpamakannya seperti ribuan tentara bergerak ke medan perang,
dimana setiap tentara mempunyai keahlian dan fungsi khusus. Ada yang berfungsi
sebgai pengumpul kotoran, dengan cara mencerna si penyebab radang. Ada
yang membentuk atau membuat antibodi, yaitu peluru untuk berperang
menghadapi si penyusup, sedang yang lain langsung berduel dengan si penyusup
penyebab radang tersebut.
Semua jenis sel imun bekerja bahu membahu dengan cara mengirim sinyal atau
kata sandi dalam bentuk molekul-molekul yang mereka buat dalam pabrik-pabrik
dalam sebuah sel. Jadi, molekul-molekul itu memiliki banyak khasiat dan fungsi,
bukan hanya sekadar bisa berkomunikasi lewat di antara sel-sel imum yang
berbeda. Tapi, mereka juga bisa berenang di dalam pembuluh darah untuk
memberikan kata sandi atau sinyal kepada otak atau mengaktifkan berbagai
pembuluh syaraf yang berdekatan untuk memberi sinyal kepada otak. Molekulmolekul
imun tersebut akan diubah fungsinya oleh otak. Mereka bisa mengurangi
sekelompok perilaku yang bisa dikatakan sebagai perilaku sakit. Para ilmuwan
berspekulasi mengenai perilaku tidak sehat ini, tapi Sternberg mengatakan bahwa
molekul-molekul itu akan membantu anda untuk menyimpan saat sakit sehingga
anda bisa menggunakan cadangan energi tersebut untuk berperang melawan
penyakit.
Menurut Sternberg, dalam kondisi stres kronis, bagian otak yang mengendalikan
respons stres dengan konstan memompakan hormon-hormon stres lebih banyak.
Sel-sel imun yang sedang berenang dalam molekul diminta untuk berperang. Jadi,
stres kronis bisa membuat sel-sel imun anda kurang mampu memberi respons jika
ada penyusup yang masuk dalam tubuh misalnya, virus atau bakteri.
Teori ini mendukung berbagai hasil studi yang dilakukan orang-orang yang
mengalami stres jangka pendek, seperti menunggu keluarga yagn sedang sakit,
sedang terjebak di lalu lintas yang padat. Orang-orang ini menunjukkan waktu
penyembuhan yang lebih lama, penurunan kemampuan sistem imun merespon
vaksinasi, dan meningkatkan kerentanan mereka terhadap infeksi akibat virus,
seperti flu misalnya.
Jadi, bila kadar hormom anda terlalu tinggi untuk memadamkan sistem imun,
berarti anda tidak bisa berperang melawan infeksi. Sementara itu, jika kadar
hormon stres terlalu sedikit dan respon sistem imun tidak terdeteksi, Anda bisa
mengalami penyakit peradangan. Mungkin salah satu cara yang paling produktif
untuk mengendalikan stres adalah kendali. Karena kendali adalah hal yang paling
penting sedang stres atau tidak. Jadi, bila sudah bisa belajar untuk merasakan
anda sedang dalam kendali atu sedang mengendalikan situasi-situasi tertentu yang
sedang dihadapi. Berarti, anda sudah bisa mengurangi respon stres. (to/ht)
Labels:
Kesehatan
Tambah Berat Badan dengan Fitness
Orang berbadan kerempeng, diam-diam, merasa risih juga dengan postur
tubuhnya yang seperti tiang listrik itu. Mencoba dengan memakan makanan yang
berlemak, justru malah pipinya yang menjadi tembem, sedangkan badannya tetap
kurus. Ternyata, fitness bisa menjadi solusinya.
Mitos yang mengatakan bahwa fitness bisa membuat mereka yang gemuk memang
ada benarnya. Namun, fitness juga bisa membuat yang kurus menjadi gemuk. Hanya
saja, gemuk di sini tidak berarti tubuh penuh dengan timbunan lemak seperti yang
terjadi pada kebanyakan orang. Melainkan badan menjadi lebih padat dan berisi.
Caranya, adalah dengan menambah massa otot dalam tubuh. Karena, tujuan fitness
secara umum untuk membuat penampilan menjadi lebih baik dan enak dilihat. Baik
cara menurunkan atau menaikkan berat badan. Cara untuk menaikkan berat melalui
makanan adalah dengan
meningkatkan konsumsi kalori dalam tubuh terutama dalam bentuk protein dan
karbohidrat.
Standar presentase yang baik adalah 50% karbohidrat, 30% protein dan 20% lemak.
Jenisjenis makanan yang mengandung karbohidrat adalah: nasi, kentang, roti,
gandum dan sayuran. Sedangkan protein terdapat pada putih telur, ikan, dada ayam,
daging sapi tanpa lemak, susu tanpa lemak, tempe tahu dan kacang-kacangan.
Dengan melakukan latihan beban, maka massa otot di tubuh akan bertambah
sehingga berat badan meningkat. Hal ini bisa dilakukan dengan latihan crunch sambil
mengangkat dua dumbel ringan - yang bisa dibuat dari 2 kaleng cat ukuran 1 kg yang
diberi semen basah lalu diberi gagang pipa - atau dua buku berat. Latihan ini akan
membentuk massa otot di bahu dan perut. Serta sekaligus merampingkan pinggul.
Untuk melalakukan ini, berbaringlah di lantai dan genggam dumbel seberat 2 kilo
dengan tangan anda ditarik lurus ke atas. Lalu, tekuk lutut hingga membentuk sudut 90
derajat. Pada saat mengangkat bahu ke atas, pelan-pelan turunkan tangan ke
depan. Sebaiknya gerakan ini memakan waktu selama 4 detik hingga tangan hampir
mendekati lantai di setiap sisi pinggul. Istirahat selama 1 detik, lalu angkat tangan ke
posisi awal dan lakukan sampai 10 kali pengulangan.
Menurut Craig Ballantyne C.S.C.S, pelatih kekuatan dan fitness dari Toronto,
pembentukan otot trisep, dada dan lengan bawah dapat dilakukan dengan cara lain,
tapi tetap dengan berbaring di lantai. Tangan kanan dan kiri memegang dumbel ke
atas tepat di atas dada, lalu turunkan dumbel itu perlahan-lahan hingga siku
menyentuh lantai sambil lutut diluruskan.
Kemudian, dumbel tersebut diangkat kembali ke atas bersamaan dengan lutut hingga
mendekati dada. Lakukan pengulangan sebanyak 10 kali dengan jeda istirahat 5
menit setiap pengulangan.
Yang perlu diingat dalam menambah berat badan melalui fitness adalah
keseimbangan antara makanan, latihan dan istirahat (tidur). Istirahat yang cukup
selama 7-8 jam sehari akan memberi kesempatan kepada tubuh untuk pulih dan
berkembang. Kemudian, minum air putih sebanyak 12 gelas perhari. (to/mh)
tubuhnya yang seperti tiang listrik itu. Mencoba dengan memakan makanan yang
berlemak, justru malah pipinya yang menjadi tembem, sedangkan badannya tetap
kurus. Ternyata, fitness bisa menjadi solusinya.
Mitos yang mengatakan bahwa fitness bisa membuat mereka yang gemuk memang
ada benarnya. Namun, fitness juga bisa membuat yang kurus menjadi gemuk. Hanya
saja, gemuk di sini tidak berarti tubuh penuh dengan timbunan lemak seperti yang
terjadi pada kebanyakan orang. Melainkan badan menjadi lebih padat dan berisi.
Caranya, adalah dengan menambah massa otot dalam tubuh. Karena, tujuan fitness
secara umum untuk membuat penampilan menjadi lebih baik dan enak dilihat. Baik
cara menurunkan atau menaikkan berat badan. Cara untuk menaikkan berat melalui
makanan adalah dengan
meningkatkan konsumsi kalori dalam tubuh terutama dalam bentuk protein dan
karbohidrat.
Standar presentase yang baik adalah 50% karbohidrat, 30% protein dan 20% lemak.
Jenisjenis makanan yang mengandung karbohidrat adalah: nasi, kentang, roti,
gandum dan sayuran. Sedangkan protein terdapat pada putih telur, ikan, dada ayam,
daging sapi tanpa lemak, susu tanpa lemak, tempe tahu dan kacang-kacangan.
Dengan melakukan latihan beban, maka massa otot di tubuh akan bertambah
sehingga berat badan meningkat. Hal ini bisa dilakukan dengan latihan crunch sambil
mengangkat dua dumbel ringan - yang bisa dibuat dari 2 kaleng cat ukuran 1 kg yang
diberi semen basah lalu diberi gagang pipa - atau dua buku berat. Latihan ini akan
membentuk massa otot di bahu dan perut. Serta sekaligus merampingkan pinggul.
Untuk melalakukan ini, berbaringlah di lantai dan genggam dumbel seberat 2 kilo
dengan tangan anda ditarik lurus ke atas. Lalu, tekuk lutut hingga membentuk sudut 90
derajat. Pada saat mengangkat bahu ke atas, pelan-pelan turunkan tangan ke
depan. Sebaiknya gerakan ini memakan waktu selama 4 detik hingga tangan hampir
mendekati lantai di setiap sisi pinggul. Istirahat selama 1 detik, lalu angkat tangan ke
posisi awal dan lakukan sampai 10 kali pengulangan.
Menurut Craig Ballantyne C.S.C.S, pelatih kekuatan dan fitness dari Toronto,
pembentukan otot trisep, dada dan lengan bawah dapat dilakukan dengan cara lain,
tapi tetap dengan berbaring di lantai. Tangan kanan dan kiri memegang dumbel ke
atas tepat di atas dada, lalu turunkan dumbel itu perlahan-lahan hingga siku
menyentuh lantai sambil lutut diluruskan.
Kemudian, dumbel tersebut diangkat kembali ke atas bersamaan dengan lutut hingga
mendekati dada. Lakukan pengulangan sebanyak 10 kali dengan jeda istirahat 5
menit setiap pengulangan.
Yang perlu diingat dalam menambah berat badan melalui fitness adalah
keseimbangan antara makanan, latihan dan istirahat (tidur). Istirahat yang cukup
selama 7-8 jam sehari akan memberi kesempatan kepada tubuh untuk pulih dan
berkembang. Kemudian, minum air putih sebanyak 12 gelas perhari. (to/mh)
Labels:
Kesehatan
Telapak Tangan Cermin Kesehatan
Telapak tangan adalah bagian saraf paling ujung dari tubuh manusia.
Apa saja yang berlaku pada tubuh manusia akan terlihat pada tangan. Tak heran
bila telapan tangan bisa menunjukkan suatu penyakit yang ada di dalam tubuh
seseorang. Melalui telapak tangan, sebenarnya kita bisa mendeteksi lebih awal
berbagai penyakit serta kelainan yang terjadi dalam tubuh kita, tanpa harus
memeriksa lebih dulu ke dokter. Namun, untuk lebih memastikan penyakit atau
kelainan tersebut boleh dikonfirmasi ke dokter untuk memberi pengobatan lebih
lanjut.
Pada telapak tangan tersimpan 1000 rahasia kesehatan manusia. Analis telapak
tangan atau 'The Sign of Hands' telah lama digunakan oleh bangsa Yunani. Itulah
sebabnya mengapa analisis telapak tangan merupakan salah satu bentuk analisis
yang sangat dianjurkan bagi orang-orang yang berprofesi di bidang pengobatan
ketika hendak merawat atau mengobati pasien yang datang berobat.
Di antara bagian telapak tangan yang bisa menunjukkan keadaan suatu penyakit
dalam tubuh manusia adalah, telapak tangan bagian atas, telapak tangan bagian
belakang, semua jari (dari kelingking hingga ibu jari), ruas-ruas jari bagian atas dan
kuku.
a. Penyakit jantung
Penemuan terbaru menunjukkan osteoarthritis dalam jari dapat menjadi petunjuk
peringatan awal bagi pria bahwa mereka memiliki penyakit jantung. Para ilmuwan
Finlandia meneliti 8000 orang dengan melihat ujung jari kelingking yang bengkok ke
dalam, ditemukan 46 persen pria lebih beresiko meninggal di usia muda akibat
serangan jantung dibanding pria tanpa osteoarthritis.
Alasan hubungan ini belum jelas tetapi para ahli mengira hal ini akibat tingkat
lemak yang tinggi dalam darah yang dapat menutupi arteri atau dapat juga
osteoarthritis menujukan rendahnya tingkat hormon seks pria, testoteron, yang
melindungi pria terhadap penyakit jantung. Para ahli mengatakan satu alasan
bahwa jari memberikan petunjuk bernilai bagi kesehatan karena gen yang
mengontrol perkembangan juga mengontrol testis pada pria dan sel telur pada
wanita.
b. Kanker payudara
Wanita dapat diketahui mereka beresiko memiliki kanker payudara di usia muda
dengan membandingkan kesamaan kedua jarinya. Jika telunjuk lebih panjang dari
jari manis, ini artinya mereka lebih memilki tingkat ostrogen yang lebih tinggi, suatu
hormon yang membantu pertumbuhan kanker.
c. Autisme
Sebuah penelitian yang dipublikasikan tahun 2001 menunjukan anak autistic
memiliki jari manis yang sangat panjang, ini menunjukkan mereka nampaknya
memiliki jumlah testosteron yang tidak biasa dalam rahimnya yang mengakibatkan
bentuk perilaku pria yang sangat berlebihan seperti kesulitan komunikasi dan
kurang kesadaran terhadap kondisi emosional orang lain.
d. Masalah paru-paru
Ketika dokter melihat gejala masalah pernapasan, mereka seringkali memeriksa
kuku tangan. Ini karena warna kulit dibawah kuku berubah menjadi corak biru
ketika terjadi komplikasi pernapasan. Darah yang mengandung oksigen memiliki
warna merah terang tetapi darah yang kehilangan oksigen berwarna merah gelap.
Ini salah satu gejala yang muncul pada bayi yang mengidap bronchitis akut.
e. Kemampuan olahraga
Tidak seorangpun meragukan Brasil meraih Piala Dunia tahun lalu karena skill luar
biasa mereka. Tetapi Prof. Manning, peneliti dari Universitas Liverpool, tengah
memeriksa teori dimana jumlah testosteron yang tinggi pada pemain Brasil
memberikan mereka keuntungan fisik bagi timnya. Ia telah menemukan beberapa
pemain top Brasil memiliki jari manis yang panjang.
f. Stres.
Dalam keadaan tertekan, tubuh akan mengeluarkan hormon streoid yang dapat
melemahkan sistem kekebalan tubuh. Tanda-tanda di telapak tangan orang yang
mengalami stres adalah terdapat urat-urat biru atau hijau di pergelangan tangan,
telapak tangan dan di sepanjang jari-jari. Serta terlihat jelas di betis kaki.
g. Kekurangan Vitamin
Noda putih di ujung jari menunjukan kekurangan zat seng. Seng penting untuk
menjaga sistem kekebalan. Sumber makan mengandung seng antara lain susu,
tiram, ayam, biri-biri, semua jenis biji-bijian, kacang dan sayuran berdaun hijau.
(to/fml)
Apa saja yang berlaku pada tubuh manusia akan terlihat pada tangan. Tak heran
bila telapan tangan bisa menunjukkan suatu penyakit yang ada di dalam tubuh
seseorang. Melalui telapak tangan, sebenarnya kita bisa mendeteksi lebih awal
berbagai penyakit serta kelainan yang terjadi dalam tubuh kita, tanpa harus
memeriksa lebih dulu ke dokter. Namun, untuk lebih memastikan penyakit atau
kelainan tersebut boleh dikonfirmasi ke dokter untuk memberi pengobatan lebih
lanjut.
Pada telapak tangan tersimpan 1000 rahasia kesehatan manusia. Analis telapak
tangan atau 'The Sign of Hands' telah lama digunakan oleh bangsa Yunani. Itulah
sebabnya mengapa analisis telapak tangan merupakan salah satu bentuk analisis
yang sangat dianjurkan bagi orang-orang yang berprofesi di bidang pengobatan
ketika hendak merawat atau mengobati pasien yang datang berobat.
Di antara bagian telapak tangan yang bisa menunjukkan keadaan suatu penyakit
dalam tubuh manusia adalah, telapak tangan bagian atas, telapak tangan bagian
belakang, semua jari (dari kelingking hingga ibu jari), ruas-ruas jari bagian atas dan
kuku.
a. Penyakit jantung
Penemuan terbaru menunjukkan osteoarthritis dalam jari dapat menjadi petunjuk
peringatan awal bagi pria bahwa mereka memiliki penyakit jantung. Para ilmuwan
Finlandia meneliti 8000 orang dengan melihat ujung jari kelingking yang bengkok ke
dalam, ditemukan 46 persen pria lebih beresiko meninggal di usia muda akibat
serangan jantung dibanding pria tanpa osteoarthritis.
Alasan hubungan ini belum jelas tetapi para ahli mengira hal ini akibat tingkat
lemak yang tinggi dalam darah yang dapat menutupi arteri atau dapat juga
osteoarthritis menujukan rendahnya tingkat hormon seks pria, testoteron, yang
melindungi pria terhadap penyakit jantung. Para ahli mengatakan satu alasan
bahwa jari memberikan petunjuk bernilai bagi kesehatan karena gen yang
mengontrol perkembangan juga mengontrol testis pada pria dan sel telur pada
wanita.
b. Kanker payudara
Wanita dapat diketahui mereka beresiko memiliki kanker payudara di usia muda
dengan membandingkan kesamaan kedua jarinya. Jika telunjuk lebih panjang dari
jari manis, ini artinya mereka lebih memilki tingkat ostrogen yang lebih tinggi, suatu
hormon yang membantu pertumbuhan kanker.
c. Autisme
Sebuah penelitian yang dipublikasikan tahun 2001 menunjukan anak autistic
memiliki jari manis yang sangat panjang, ini menunjukkan mereka nampaknya
memiliki jumlah testosteron yang tidak biasa dalam rahimnya yang mengakibatkan
bentuk perilaku pria yang sangat berlebihan seperti kesulitan komunikasi dan
kurang kesadaran terhadap kondisi emosional orang lain.
d. Masalah paru-paru
Ketika dokter melihat gejala masalah pernapasan, mereka seringkali memeriksa
kuku tangan. Ini karena warna kulit dibawah kuku berubah menjadi corak biru
ketika terjadi komplikasi pernapasan. Darah yang mengandung oksigen memiliki
warna merah terang tetapi darah yang kehilangan oksigen berwarna merah gelap.
Ini salah satu gejala yang muncul pada bayi yang mengidap bronchitis akut.
e. Kemampuan olahraga
Tidak seorangpun meragukan Brasil meraih Piala Dunia tahun lalu karena skill luar
biasa mereka. Tetapi Prof. Manning, peneliti dari Universitas Liverpool, tengah
memeriksa teori dimana jumlah testosteron yang tinggi pada pemain Brasil
memberikan mereka keuntungan fisik bagi timnya. Ia telah menemukan beberapa
pemain top Brasil memiliki jari manis yang panjang.
f. Stres.
Dalam keadaan tertekan, tubuh akan mengeluarkan hormon streoid yang dapat
melemahkan sistem kekebalan tubuh. Tanda-tanda di telapak tangan orang yang
mengalami stres adalah terdapat urat-urat biru atau hijau di pergelangan tangan,
telapak tangan dan di sepanjang jari-jari. Serta terlihat jelas di betis kaki.
g. Kekurangan Vitamin
Noda putih di ujung jari menunjukan kekurangan zat seng. Seng penting untuk
menjaga sistem kekebalan. Sumber makan mengandung seng antara lain susu,
tiram, ayam, biri-biri, semua jenis biji-bijian, kacang dan sayuran berdaun hijau.
(to/fml)
Labels:
Kesehatan
Subscribe to:
Posts (Atom)