Wednesday, June 1, 2011

Terapi Matahari Perlambat Penyebaran Kanker Paru

Bagi yang mengidap kanker paru, khususnya yang masih dalam
stadium dini, tidak perlu panik. Karena, dengan terapi sinar matahari dan vitamin D,
penyebaran kanker di paru-paru bisa diperlambat dan disembuhkan.
Demikian hasil penelitian yang dikeluarkan Universitas Harvard baru-baru ini.
Penelitian itu mengungkapkan pasien dengan tingkat vitamin D yang cukup tinggi
dan baru menjalani tindakan bedah lalu dijemur di bawah sinar matahari pagi
memiliki kesempatan dua kali lebih besar untuk dapat bertahan hidup hingga lima
tahun setelah pembedahan bila dibandingkan dengan pasien yang menerima
terapi vitamin D dosis rendah dan menjalani pembedahan tapi tidak dilakukan
terapi sinar matahari. Terkena sinar matahari adalah salah satu sumber untuk
mendapatkan vitamin D yang juga diperoleh melalui makanan dan makanan
tambahan.
Para peneliti di Fakultas kedokteran Harvard dan fakultas kesehatan masyarakat
mempelajari data 415 pasien yang mampu bertahan dari kanker paru tahap dini
dengan terapi pengobatan vitamin D secara intensi dari kurun waktu 1992 hingga
2000.
"Mereka yang mampu bertahan adalah pasien tahap dini dengan terapi sinar
matahari ditambah diet vitamin D mengalami perubahan positif yang cukup
dramatis," kata Dr David Christiani.
"Perbandingannya adalah 72 persen dengan 29 persen apabila kita
membandingkan antara mereka yang menerima terapi vitamin D jumlah banyak
tinggi dengan vitamin D jumlah terkecil."
Penelitian itu terus berlanjut di uji dan dapat ditarik kesimpulan pemberian vitamin D
baik dari sinar matahari maupun dari makanan sebelum dan sesudah tindakan
bedah dapat memberikan keuntungan yaitu kemampuan untuk bertahan hidup
lebih lama. Namun sejauh ini belum dilakukan penelitian yang menyeluruh dan
intensif untuk dapat mengembangkan temuan tersebut lebih lanjut.
Kaitan antara vitamin D dengan hasil tindakan bedah hingga saat ini belum
diketahui namun dari sejumlah penelitian lainnya diperkirakan vitamin D dapat
meredam pertumbuhan sejumlah jenis sel kanker.
"Tampaknya vitamin D adalah senyawa yang anti proliferatif karenanya dapat
menghentikan dan meredam pertumbuhan sel-sel abnormal," kata Christiani sambil
menambahkan juga diperoleh bukti vitamin D juga meredam pertumbuhan dan
penyebaran Tumor. Sementara sinar ultraviolet meningkatkan jumlah produksi
vitamin D dibagian kulit manusia.
"Tak ada implikasi bahwa seseorang harus menunda tindakan bedah atau terpaksa
pindah ke negara bagian yang lebih banyak mendapat sinar matahari seperti
misalnya Los Angeles atau Florida," kata Christiani.
Berbeda dengan Universitas Harvard yang membeberkan hasil penelitian baru guna
mengurangi penderita kanker paru akibat banyak merokok. Pemerintah Spanyol
justru mengeluarkan kebijakan anti-rokok guna mengurangi angka kematian akibat
tembakau di negara tersebut, yang saat ini mencapai lebih dari 50.000 orang per
tahun.
Kebijakan tersebut meliputi pencabutan iklan rokok dan larangan orang merokok di
tempat umum dan kantor swasta, sementara aturan mengenai batas usia pembeli
rokok harus di atas 18 tahun dan tulisan peringatan bahaya rokok pada kemasan
akan lebih dipertegas.
Pemerintah Spanyol mengatakan rancangan kebijakan yang disahkan oleh kabinet
bertujuan untuk memperketat salah satu peraturan hukum yang paling lunak di Uni
Eropa. Rokok mengakibatkan lebih dari 50.000 orang di Spanyol meninggal setiap
tahun dan 16 persen dari jumlah korban jiwa yang berusia di atas 35 tahun, lebih
banyak dari jumlah korban AIDS, pecandu alkohol, pengguna narkoba dan korban
kecelakaan kendaraan. Merokok di tempat kerja hanya diizinkan di ruangan
berventilasi khusus yang disebut daerah merokok. Mereka yang melanggar
peraturan tersebut diancam denda sebesar 600.000 euro (783.000 dolar AS).
Mesin otomatis penjualan rokok, yang biasa ada di bar dan restoran, akan
dilengkapi dengan tulisan "Rokok membunuh" dan "Dilarang menjual rokok kepada
anak di bawah 18 tahun". Saat ini, di tiap bungkus rokok di Spanyol hanya ada
tulisan "Rokok bisa membunuh". Peraturan itu, segera setelah disahkan oleh
parlemen, yang dikuasai golongan sosialis, diduga diberlakukan 1 Januari tahun
depan.
Daerah yang termasuk bebas rokok adalah rumah sakit, gedung olah raga tertutup,
pusat perbelanjaan, pusat kebudayaan, museum, perpustakaan, lift dan beberapa
tempat umum lain. Merokok di area bisnis, bandara, stasiun dan pelabuhan masih
diperbolehkan. Denda bagi pelanggar diatur sesuai dengan pendapatan
pelanggar, maksimal 30 euro (39 dolar AS) bagi pelanggaran kecil dan pelanggar
pertama. Namun, denda itu dapat dinaikkan hingga 600 euro (783 dolar AS) untuk
beberapa kasus tertentu, misalnya jika sebuah bar tidak memberitahu
pelanggannya bahwa mereka diperbolehkan merokok.
Jika sebuah perusahaan tidak mampu membangun area bebas rokok, maka
mereka harus memilih antara bebas rokok sepenuhnya dan tidak sama sekali.
Denda terberat, yakni sebesar 600.000 euro, akan dijatuhkan atas perusahaan rokok
atau media massa yang melanggar peraturan mengenai iklan rokok, baik secara
langsung maupun tidak. (to/reuters)

Tempe, Enak dan Perlu

Siapa sangka, tempe yang semula dianggap makanan kelas bawah.
Kini, sudah mendunia dan dibutuhkan untuk kesehatan manusia. Bahkan, menjadi
menu utama bagi yang ingin menurunkan berat badan.
Makanan asli Indonesia, yang disebut-disebut dalam Serat Centini dan buku History
of Java karangan Stanford Raffles, itu bukan lagi santapan orang pinggiran. Badan
Kesehatan Dunia (WHO) bahkan mengakuinya sebagai makanan berkhasiat yang
dapat mencegah dan mengatasi berbagai penyakit.
WHO bicara begitu setelah hasil penelitian tentang senyawa pembentuk tempe di
sejumlah negara maju, seperti AS, Jepang, Inggris, dan Jerman, berbuah positif. Tak
heran, berbagai buku resep tentang cara mengolah tempe kini bermunculan di
negara-negara kaya itu. Tempe memang unik, kendati merupakan makanan khas
Indonesia, tapi, bahan bakunya seperti kedelei, sampai saat ini masih diimpor dari
luar negeri. Karena, pengadaan kedelai di dalam negeri sendiri masih belum
mencukupi. Ditambah lagi, kedelai impor, ternyata, kualitas jauh lebih baik
ketimbang kedelai dalam negeri.
Namun, sebelumnya, perlu diluruskan, di antara aneka tempe yang tersedia dan
tersebar di seluruh pasar di Indonesia. Tempe yang paling banyak manfaatnya
adalah tempe hasil fermentasi kedelai dengan inokulum Rhizopus sp. yang
berwarna putih kapas. Rhizopus sp. merupakan jamur yang dapat mengurai protein
dalam kedelai menjadi asam amino, sehingga lebih mudah dicerna tubuh.
Karena itu, perlu ketelitian ketika akan membeli tempe di pasar atau supermarket.
Tempe yang masih dipenuhi jamur putih halus di atasnya itulah yang terbaik. Salah
satu sumbangan terbesar tempe adalah kemampuannya membuat tubuh tetap
langsing, serta mendukung program penurunan berat badan. Ketimbang menelan
makanan rendah kalori bikinan pabrik yang rasanya tidak karuan, mending
mengkonsumsi tempe. Soalnya, dari sononya tempe sudah masuk kategori rendah
kalori. Kandungannya hanya 157 kalori per 100 g.
Bagaimana dengan kadar lemaknya? Harus diakui, kadar lemak tempe memang
cukup tinggi. Setiap 100 gramnya mengandung 8,8 g lemak (pada tempe segar)
dan 19,7 g (pada tempe kering). Namun, inilah uniknya, tempe juga mengeluarkan
enzim lipase, yang akan memecah lemak itu menjadi asam lemak yang dibutuhkan
tubuh. Yang terbanyak adalah asam lemak linoleat, lalu linolenat, dan oleat. Asam
lemak itu tidak bisa dibuat sendiri oleh tubuh, sehingga harus dipasok dari makanan
sehari-hari.
Selain berfungsi sebagai penganan diet, tempe juga berpotensi meningkatkan
mutu makanan perempuan. Setiap 100 g tempe segar menyumbang 10,9 g protein
bagi tubuh pemakannya. Angka itu lebih dari 25% kebutuhan protein (per hari)
yang dianjurkan bagi orang dewasa. Protein yang dikandungnya juga memiliki
kelebihan yang tidak dimiliki bahan makanan lain. Yakni sekitar 56% dari jumlah
yang dikonsumsi, dapat dimanfaatkan secara maksimal. Jumlah nitrogen
terlarutnya meningkat 0,5 - 2,5% dan jumlah asam amino bebasnya setelah
fermentasi meningkat 1 - 85 kali lipat dibandingkan dengan saat masih bernama
kacang kedelai.
Sedangkan menilik susunan asam aminonya, tempe mempunyai kadar lisin yang
tinggi, tetapi metionin-sistinnya rendah. Struktur ini berlawanan dengan yang dimiliki
beras. Teorinya, asam amino protein nabati bakal menjadi protein lengkap, bila
dicampur dengan sesamanya. Misalnya, nasi dicampur tahu, atau nasi dicampur
perkedel jagung. Bila gabungan itu melibatkan dua struktur yang berlawanan
(seperti nasi dan tempe), otomatis akan meningkatkan kinerja lisin dan metioninsistin.
Itu sebabnya, makan tempe campur nasi sangat dianjurkan.
Anemia bisa juga menyerang wanita yang enggan makan, karena takut gemuk,
sehingga persediaan dan produksi sel-sel darah merah dalam tubuh menurun. Pada
kasus seperti ini, tempe berperan sebagai pemasok mineral, vitamin B12, dan zat
besi yang sangat dibutuhkan dalam pembentukan sel darah merah. Di luar tempe,
vitamin B12 hanya terdapat pada pangan hewani. Itu sebabnya, vegetarian
sangat tergantung pada tempe sebagai pemasok vitamin B12.
Adapun kadar zat besi pada tempe cukup tinggi, mencapai 9 mg atau sekitar 30%
dari kecukupan zat besi yang dianjurkan setiap harinya (26 mg). Keunikannya, ia
lebih mudah diserap tubuh dibandingkan dengan zat besi dari pangan nabati
lainnya. Ia juga berperan besar dalam mengurangi kecenderungan mudah
pecahnya sel darah merah, sehingga pasokan sel-sel tersebut dalam tubuh tetap
terjaga. Sementara kandungan mineral kalsium tempe pun tak kalah hebat,
mencapai 347 mg/100 g, mencukupi sekitar 50% kebutuhan kalsium tubuh setiap
harinya.
Penelitian terakhir menunjukkan, tempe juga dapat menurunkan kadar kolesterol
dalam darah. Senyawa protein, asam lemak PUFA, serat, niasin, dan kalsium di
dalam tempe dapat mengurangi jumlah kolesterol jahat. Dampak positifnya,
penyumbatan pembuluh darah oleh plaque kolesterol dan pengerasan pembuluh
yang sering menyebabkan penyakit jantung, hipertensi, dan stroke dapat dicegah.
Senyawa dalam tempe juga menghambat aktivitas HMGCoA- reduktase si
pembentuk kolesterol. Dengan terhambatnya aktivitas enzim ini, tahap awal
pembentukan kolesterol dapat dicegah.
Di samping itu, manfaat lain dari tempe untuk proses pembentukan sel tulang.
Makan tempe secara rutin terbukti dapat menjadi senjata pencegah gangguan
dini pada tulang. Sebabnya, kandungan zat aktif isoflavon, khususnya daidzein,
genistein, serta isoflavon tipe 2 yang dapat berikatan dengan reseptor hormon
ekstrogen dalam tubuh, mengurangi keluhan psikovasomotor, khususnya semburan
atau hentakan panas di dada, yang sering dialami perempuan saat memasuki usia
menopause.
Seperti diketahui, sepotong tempe mengandung berbagai unsur bermanfaat,
seperti karbohidrat, lemak, protein, serat, vitamin, enzim, daidzein, genisten, serta
komponen antibakteri. Agar khasiat zat-zat bermanfaat itu tak banyak terbuang
dalam proses pemasakan, dianjurkan tempe dimasak dengan menu seperti sup,
semur, atau bacem. Caracara itu lebih sedikit mengurangi khasiat tempe,
ketimbang digoreng, misalnya.
Selama masa kehamilan, seorang ibu sehat memerlukan tambahan zat gizi berupa
300 kalori, 9 g protein, 200 RE vitamin A, 150 mkg (mikrogram) asam folat, 0,3 mkg
vitamin B12, 0,2 mg vitamin B1, 0,2 mg riboflavin, 0,1 mg niasin, 400 mg kalsium, dan
20 mg zat besi dalam sehari. Tambahan zat gizi itu mutlak diperlukan untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin, selain untuk memelihara kesehatan ibu.
Zat-zat gizi itu dapat diperoleh hanya dengan mengonsumsi tempe sebanyak 50 g
(dua potong tempe masing-masing sebesar kotak korek api) dan menambah
makanan pokok sebanyak 50 g sehari. Atau, dengan mengonsumsi setara 100 g
bahan makanan campuran beras dan tempe, dengan perbandingan 7 : 3.
Sedangkan bagi ibu menyusui pun diperlukan tambahan zat gizi, selain zat yang
harus dikonsumsinya pada saat tidak menyusui. Zat gizi tambahan ini diperlukan
untuk melanggengkan produksi ASI. Tambahan itu sebanyak rata-rata 600 kalori
untuk 0 - 12 bulan, dan protein rata-rata 14 g, serta sejumlah vitamin dan mineral.
Jumlah tersebut dapat mencegah penggunaan zat gizi dari jaringan tubuh secara
berlebihan yang dapat mengganggu kesehatan ibu.Kebutuhan energi dan protein
tambahan buat ibu menyusui ini dapat dipenuhi secara murah dengan
mengonsumsi sekitar 200 g makanan, terdiri atas 60 g tempe dan 140 g beras.
Tambahan makanan itu akan menghasilkan ASI sebanyak satu liter dengan kadar
531 kalori dan protein 12 g. Tempe juga merangsang fungsi kekebalan tubuh
terhadap E. coli, bakteri penyebab diare. Lazimnya, penyakit ini datang lantaran
buruknya sanitasi lingkungan dan kurang bersihnya makanan. Untuk mengatasinya,
berikan pertolongan pertama dengan memberi si sakit racikan tempe. Caranya,
tempe dikukus lalu dihaluskan, kemudian dicampur dengan air tajin dan garam.
Berikan racikan tempe itu berkali-kali.
Cara itu terbukti manjur mengatasi diare dan kolera. Ketika Jepang dilanda panik
oleh merebaknya bakteri E. coli O-175, yang memakan korban jiwa anak-anak
pada tahun 1996 lalu, tempe dan racikan tempe di atas menjadi alternatif yang
dicoba masyarakat setempat. Ternyata, upaya mereka menangguk sukses.
Penyakit diare yang mewabah bisa diusir. Terakhir, tempe bisa melindungi
perempuan dari serangan berbagai jenis kanker, semisal kanker payudara, kanker
alat reproduksi, dan sejenisnya. Senyawa dalam tempe yang diduga memiliki
aktivitas antipenyakit degeneratif, antara lain vitamin E, karotenoid, superoksida
deismutase, dan isoflavon.
Vitamin E dan karotenoid adalah antioksidan non-enzimatik dan lipolitik yang
mampu memberikan satu ion hidrogen kepada radikal bebas, sehingga radikal
bebas tersebut stabil dan tidak ganas lagi. Isoflavonoid pada tempe tidak hanya
mencegah aktivitas sel menjadi sel kanker, tetapi juga memperbaiki metabolisme
hormon steroid, menurunkan kolesterol dan trigleserida, serta melindungi sel-sel hati
dari paparan senyawa beracun.
Tempe diketahui juga mengandung superoksida deismutase, enzim yang dapat
mengendalikan radikal bebas hidroksil yang sangat ganas, sekaligus memicu tubuh
untuk membentuk superoksida itu sendiri. Superoksida desmutase ini merupakan
salah satu senyawa kunci kehebatan tempe untuk mencegah kanker, yang kini
tengah diteliti secara intensif di Jerman.
Melihat manfaatnya, wajar bila di mancanegara tempe sedang beranjak menjadi
primadona. Pakar makanan tradisional Dr. William Shurleff dan Dr. Akiko Aoyagi
bahkan menjuluki tempe sebagai superior soyfood from Indonesia. (to/ints)

Tertawa Dapat Membakar Kalori

Untuk mengurangi kalori tidak perlu melakukan lari, bersepeda atau
memompa zat besi yang ada, tapi menurut para ilmuwan yang dikutip Reuters
baru-baru ini, yakni cukup dengan tertawa keras selama 10 sampai 15 menit sehari
dapat membakar 10-40 kalori, jumlah tersebut terdapat pada sepotong kecil
coklat, tergantung pada berat tubuh seseorang. Namun, hal tersebut tidak cocok
dilakukan oleh penderita asma.
"Kami telah menghitung bila cara tersebut diterapkan setiap hari selama satu tahun,
maka sama dengan mengurangi sekitar dua kilogram berat badan," kata Dr Maciej
Buchowski dari Vanderbilt University Medical Center di Nashville, Tennessee, ketika
berbicara pada sebuah konfrensi yang membahas masalah kegemukan.
Dengan tertawa dapat membuat seseorang merasa sehat dan telah disebutkan
sebagai obat yang paling baik. Buchowski merasa yakin bahwa ia bersama para
koleganya adalah ilmuwan yang pertama kali mengukur berapa banyak energi
yang diambil untuk tertawa. "Kita menemukan bahwa orang yang tertawa
menghasilkan energi," katanya.
Para ilmuwan tersebut merekrut sekitar 100 mahasiswa yang berpasangan, baik
bersama temannya atau pasangan suami isteri, dan mengukur pengeluaran energi
untuk setiap pasangan tersebut ketika sedang menonton klip televisi komedi dalam
sebuah ruang metabolis.
Ruang yang ditutup itu memungkinkan para ilmuwan mengukur berapa banyak
energi yang dikeluarkan orang yang sedang tertawa tersebut, sementara sebuah
monitor jantung juga melacak tingkat detak jantung mereka.
Buchowski dan timnya, tidak memberi tahu kepada para mahasiswa tujuan
eksperimen tersebut. Mereka hanya disarankan agar tidak berbicara atau
bergerak. Karena menurutnya, tidak mudah menangkap tertawa asli seseorang,
karena jika anda cerita pada seseorang yang akan anda ukur tertawa mereka,
maka mereka akan terpaksa tertawa. Untuk mengukur tingkat sisa metabolisme
siswa, para ilmuwan tersebut menunjukkan pada mereka pemandangan situasi
daerah pedalaman atau luar kota di Inggris.
Para ilmuwan itu merekam, ketika mereka menyaksikan 10 menit komedi yang
diselingi setiap lima menit sekali dengan pemandangan kota selama lebih dari satu
jam. Setelah menganalisa rekaman tersebut para ilmuwan mulai mencari
gelombang mereka yang tertawa, dan menemukan hasilnya bahwa mahasiswa
laki-laki tertawanya lebih lama dibanding mahasiswa perempuan. Tertawa yang
paling lama adalah 40 detik per menit.
"Kita menemukan bahwa ketika seseorang tertawa maka akan ada peningkatan
sekitar 20 persen di atas rata-rata tingkat metabolisme dasar," jelas Buchowski.
Sebanyak 2000 delegasi dari 80 negara hadir dalam konferensi European Congress
on Obesity yang berlangsung selama empat hari pekan lalu. Setiap ilmuwan
mengakui, potensi tertawa merupakan suatu penyaluran emosi positif dan dapat
dianggap sebagai obat mujarab, karena akan memperbaiki fungsi aliran pembuluh
darah di tubuh kita. Tapi, sebaliknya bagi penderita asma tertawa dapat
membahayakan, karena tertawa dapat mencetuskan serangan asma.
Pendapat yang berbeda ini diungkapkan dalam pertemuan tahunan the American
Thoracic Society. Hampir dua pertiga penderita asma melaporkan bahwa serangan
asma yang timbul disebabkan karena tertawa yang mereka lakukan.
Dari 235 orang pasien yang dianalisa, 132 orang diantaranya (58%) melaporkan
bahwa tertawa menjadi pencetus serangan asma. Gejala yang ditunjukkan antara
lain, rasa penuh di dada, batuk, nafas menjadi pendek dan tidak lancar. Biasanya
pencetus asma yang diketahui adalah olahraga, hanya sedikit yang tahu bahwa
tertawa juga dapat menjadi pencetus asma.
Dan tidak peduli apakah itu tertawa biasa atau tertawa hingga terbahak-bahak.
Reaksi emosional akan membuat jalan nafas menyempit. Mekanisme yang terjadi
sama dengan mekanisme yang terjadi pada asma dengan pencetus olahraga.
Sedangkan jenis asma yang lain adalah akibat alergi.
Dari 235 orang pasien tersebut, mereka dilakukan evaluasi selama 18 bulan untuk
mengetahui apa saja yang menjadi pencetus timbulnya asma. Mereka dibagi
menjadi dua kelompok, yaitu kelompok dengan tertawa sebagai pencetus asma
dan kelompok lainnya sebagai sisanya.
Hasilnya, tidak ditemukan perbedaan pada pencetus asma lainnya, selain tertawa,
pada kedua kelompok. Dan dari kedua kelompok, tidak ada perbedaan bagi dari
segi usia, riwayat asma dalam keluarga maupun lamanya asma yang diderita.
Penemuan yang bermakna hanyalah, penderita dengan tertawa sebagai
pencetus asmanya lebih sering mengalami serangan asma akibat olahraga,
sebanyak 61%, dibanding dengan penderita bukan dengan tertawa sebagai
pencetus asmanya (35%). Pada kedua kelompok, beratnya serangan asma tidak
berhubungan dengan apakah ada atau tidaknya serangan asma akibat
tertawa.(to/reuters/is)

Tertawa Bisa Kendalikan Kadar Gula

Kabar baik bagi penderita diabetes, jika anda sudah jenuh dengan
berbagai cara untuk mengendalikan kadar gula, ada cara terbaru lagi alami untuk
mengatasinya, yakni banyaklah tertawa.
Suatu penelitian mengungkapkan bahwa pengidap diabetes, khususnya type 2,
jenis diabetes yang paling umum diderita orang, lebih mampu memproses gula
yang baru saja mereka santap hanya dengan tertawa. Penelitian yang dilakukan
oleh periset Jepang yang dipimpin oleh Dr. Keiko Hayashi dari Universitas Tsukuba itu
dilaporkan dalam Jurnal Diabetes Care edisi September ini. Menurut Hayashi, kadar
darah pengidap diabetes tipe 2 mengalami sedikit kenaikan ketika mereka makan.
Namun, kenaikan itu bisa dikendalikan bila mereka menonton pertunjukan lawak
ketimbang sinetron yang membosankan.
Hayashi mengatakan, pengendalian yang buruk atas gula darah pada penderita
diabetes (diabetisi) dapat meningkatkan risiko komplikasi serangan jantung, gagal
ginjal hingga kebutaan. Karena itu, pola makan, olahraga dan pengendalian kadar
gula harus benar-benar mereka perhatikan. Diabetes, artinya tubuh anda tidak
dapat mengolah makanan yang masuk secara maksimal. Untuk memahami
diabetes anda sebaiknya harus mengetahui bagaimana sistematika tubuh
mengolah makanan. Zat makanan yang masuk ke dalam tubuh akan diproses
menjadi glukosa, asam amino dan asam lemak plus gliserol.
Insulin adaah suatu hormom yang diproduksi oleh pankreas, sangat dibutuhkan oleh
tubuh untuk membantu agar dapat memanfaatkan fungsi glukosa dengan baik,
contohnya untuk menghasilkan energi dan memperbaiki sel-sel yang rusak. Pada
diabetes tipe 1, pankreas hanya dapat memproduksi sedikit insulin atau bahkan
tidak sama sekali. Sehingga, semua penderita diabetes tipe 1 ini harus menambah
insulin baik dengan suntikan insulin maupun pompa insulin. Sedangkan pada
diabetes tipe 2, pankreas dapat memproduksi insulin namum jumlah tidak
mencukupi untuk kebutuhan tubuh, atau tubuh tidak dapat mengolah insulin yang
ada yang disebut dengan 'resistensi insulin'. Namun, tipe ini dapat dikontrol dengan
latihan atau makanan yang teratur.
Selain itu, menurut Hayashi, yang perlu diupayakan adalah pengendalian stres.
Karena, gangguan stres diketahui dapat meningkatkan risiko kadar gula darah.
"Sebab itu, emosi positif seperti tertawa mampu menurunkan kadar gula darah, baik
pasien maupun petugas medis harus bisa mengupayakannya. Kita perlu banyak
tertawa," kata Hayashi. Dari berbagai penelitian, diketahui bahwa tertawa itu bisa
memerangi berbagai penyakit sekaligus menguatkan mental dan kualitas hidup.
Tertawa bisa menurunkan tekanan darah, memperbaiki sirkulasi, merangsang sistem
saraf, meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menjadikan jantung lebih kuat.
Soal bagaimana tertawa bisa mengendalikan kadar gula, menurut Hayashi, karena
tertawa meningkatkan konsumsi energi tubuh akibat gerakan otot perut. Di samping
itu, tertawa juga bisa mempengaruhi sistem endokrin yang mengendalikan kadar
gula dalam darah.
Hal senada juga diungkapkan oleh seorang ahli jantung di Inggrgis, DR. Brian
McLean. Ia mengatakan, tertawa sebagai suatu penyaluran emosi positif dalam diri
kita, mungkin sebenarnya merupakan obat terbaik yang kita miliki. Karena dengan
tertawa, akan memperbaiki fungsi dari aliran pembuluh darah di tubuh kita. Bahkan,
para ahli di Universitas Kedokteran Maryland, di Baltimore, Amerika Serikat,
melakukan penelitian studi banding dengan melihat efek yang ditimbulkan dari
menonton film yang lucu dengan film yang membuat stres.
Penelitian ini dilakukan pada 20 orang sehat, tidak merokok, dan berusia rata-rata
sekitar 33 tahun. Mereka diminta untuk menonton film yang dapat menyebabkan
stres, seperti film 'Saving Private Ryan'. Kemudian 48 jam kemudian, mereka
diperlihatkan film yang menimbulkan efek kebalikannya, yaitu film yang dapat
membuat mereka tertawa seperti film King Pin.
Tidak terlihat adanya pelebaran pembuluh darah dari semua partisipan sebelum
mereka menonton film-film tersebut. Tapi saat mereka menonton film yang
menimbulkan stres, aliran darah pembuluh arteri brakial mengalami perlambatan,
yang ditemukan pada 14 dari 20 orang partisipan tersebut. Sebaliknya, pada saat
menonton film yang menimbulkan tertawa, pembuluh darah mengalami dilatasi
(pelebaran), yang menyebakan peningkatan aliran darah, yang terlihat pada 19
dari 20 orang partisipan. Stres menyebabkan aliran darah melambat hingga sekitar
35%, tapi sebaliknya, tertawa meningkatkan aliran darah sekitar 22%.
Hal ini kemungkinan disebabkan karena tertawa menyebabkan endotelium, yaitu
jaringan yang berada di lapisan dalam pembuluh darah, mengembang sehingga
meningkatkan aliran darah. Endotelium merupakan bagian pembuluh darah yang
berfungsi mengatur besarkecilnya aliran darah, penggumpalan dan kekentalan
darah. Juga memegang peranan penting dalam terjadinya penyakit jantung. Jadi
bila Anda ingin mempunyai pembuluh darah yang sehat, berolahragalah tiga kali
seminggu selama 30 menit dan juga tertawa selama 15 menit setiap harinya.
(o/berbagai sumber)

Tetap Bugar Meski Puasa

Ramadhan telah tiba. Bagi mereka yang sudah terbiasa berolahraga tentu
ingin berlatih dengan tetap menjalankan ibadan puasa. Namun, ada beberapa
petunjuk yang dilakukan agar mendapatkan hasil maksimal. Mereka yang selalu
berlatih pada pagi hari, tentu saja tidak dapat berolahraga seperti biasa.
Sebab, harus minum setiap selesai berolahraga. Menjadi keharusan bagi mereka yang
berolahraga untuk segera minum sehabis melakukan latihan. Hal ini bermanfaat untuk
menggantikan cairan yang terbuang dari badan, biasanya berupa keringat. Minuman
tersebut juga berfungsi untuk menurunkan suhu badan yang meningkat karena kita
melakukan aktivitas fisik. Minuman yang diasup sehabis berlatih haruslah dingin, tapi
bukan minum es, apalagi minuman panas. Sangatlah keliru jika mengasup minuman
panas sehabis latihan karena fungsinya untuk menurunkan suhu badan tidak terwujud,
malah bisa menganggu metabolisme tubuh yang akhirnya mengganggu kesehatan.
Mereka yang selalu berlatih pada siang hari juga tidak dapat berolahraga
sebagaimana biasanya. Sebab, mereka tidak bisa segera minum setelah selesai
latihan. Dapatkah latihan dilakukan setelah berbuka puasa? Jika ingin berlatih setelah
buka puasa, anda harus menunggu sekitar dua jam setelah mengasup makanan
terakhir. Sebab, pada saat lambung terisi makanan, sebagian besar darah harus
dialirkan ke bagian tubuh sedangkan jika berolahraga, sebagian besar darah harus
dialirkan ke otot-otot
.
Latihan yang dilakukan dua jam setelah buka puasa akan mengganggu jadwal salat
tarawih, yang biasanya dilakukan pada saat tersebut. Lalu, bagaimana kalau
dilakukan setelah salat tarawih? Olahraga yang dilakukan sesudah salat tarawih jelas
akan mengganggu tidur malam Anda. Sebab, olahraga sebaiknya sudah selesai
dilakukan tiga jam menjelang waktu tidur. Padahal, anda perlu segera tidur untuk
bangun pada dinihari buat makan sahur.
Dapatkah berolahraga sebelum makan sahur? Sebaiknya jangan karena pada saat
itu, di udara masih banyak CO2 yang dikeluarkan oleh tumbuh-tumbuhan. Anda juga
tidak bisa berlatih setelah sahur. Sebab, paling tidak anda harus menunggu sekitar dua
jam untuk berolahraga setelah makan. Seusai latihan pun anda sudah tidak bisa
segera minum untuk mengganti cairan yang keluar karena sudah melewati waktu
imsak.
Bagaimana kalau latihan olahraga dilakukan pada sore hari? Latihan pada sore hari,
menjelang waktu berbuka puasa, dapat dilakukan. Setelah selesai latihan, anda dapat
langsung minum. Tentu saja waktunya disesuaikan, sehingga latihan selesai tepat pada
saat berbuka puasa. Olahraga yang dilakukan oleh mereka yang sedang
menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan pada dasarnya tidak untuk
meningkatkan kebugaran yang dimiliki. Latihan ini sekadar untuk mempertahankan
tingkat kebugaran yang telah ada.
Dengan lain perkataan, latihan olahraga di bulan puasa akan membuat anda tetap
bugar dan tidak loyo. Sebab, tingkat kebugaran mereka sudah biasa berlatih akan
turun bila tidak melakukan kegiatan itu selama satu bulan. Sebaiknya intensitas atau
kerasnya latihan dikurangi karena olahraga pada bulan Ramadhan sekadar untuk
mempertahankan tingkat kebugaran yang telah dimiliki. Misalnya, intensitas dan waktu
latihan dikurangi setengah, begitu pula frekuensi latihan per minggu.
Namun, keadaan ini jelas tidak sama buat orang. Bisa saja pada minggu pertama
puasa masih merasa lemas; sehingga tidak mampu melakukan latihan. Sebaiknya
disesuaikan dengan kemampuan dan daya tahan tubuh anda sendiri. Yang paling
penting, anda jangan memaksakan diri berolahraga ketika tubuh merasa lemas. Bagi
penderita diabetes alias kencing manis, waktu untuk melakukan latihan olahraga juga
sama seperti uraian di atas. Begitu juga prinsip-prinsip latihan selama bulan puasa.
Waktu mengasup obat-obatan juga perlu disesuaikan. Obat-obatan yang harus diasup
pada pagi hari, diganti waktunya, diminum pada sore hari. Selamat menjalankan
ibadah puasa. (to/snr)

Tertawa Itu Bikin Sehat

Seandainya tertawa itu dilarang atau dikenakan pajak, apa yang akan
terjadi di dunia ini? Jawabnya, orang semakin gampang terkena serangan jantung
dan stres. Kenapa? Tertawa itu bagian dari spektrum emosi yang tidak terpisahkan
dari kehidupan manusia. Hanya saja ada yang pelit, ada yang boros tertawa.
Tetapi jangan pelit-pelit karena tertawa bermanfaat bagi kesehatan.
Di negara maju, tertawa malah dibuat seperti terapi pengobatan, sebab
khasiatnya dinilai sama dengan meditasi. Terapi tawa ini membuat hidup lebih
sehat, tenang dan nyaman, serta menunjukkan getaran otak pada frekuensi
gelombang alfa yang membuat orang merasa rileks dan santai.
Bahkan, di Amerika telah dibuktikan bahwa tertawa bisa mencegah serangan
jantung. Menurut Direktur Centre for Preventive Cardiology Maryland Medical
Centre Baltimore, Dr M Miller, ada hubungan tertawa dengan serangan jantung.
Penyebab serangan jantung antara lain stres, yang memicu kerusakan endothelium
pembuluh arteri jantung dan mendorong terciptanya kolesterol dalam pembuluh
darah. Sedangkan tertawa bisa menghasilkan zat kimia (kemungkinan nitrioksida)
yang dapat memperlancar peredaran darah.
"Saat stres keluarlah hormon adrenalin yang menyebabkan jantung berdebar keras.
Saat tertawa, tubuh melepaskan hormon adrenalin dan secara otomatis tercipta
efek antiadrenalin, ketegangan mereda dan tekanan darah menurun," urai Dr.
Miller.
Sebenarnya, saat seseorang tertawa lepas telah terjadi hembusan napas dan
dorongan kuat yang menyebabkan tubuh bergoyang di luar kendali. Hal ini terjadi
karena adanya tekanan dari otak. Lima belas otot wajah berkontraksi saat tertawa.
Sistem pernapasan bekerja sedemikian rupa sehingga mengembuskan napas
sambil mengeluarkan suara, dari sekadar suara lirih sampai menggelegar.
Tertawa merangsang berbagai bagian otak, bagian depan, tengah, sampai
hipotalamus. Tertawa sangat menunjang kesehatan karena menghambat aliran
kortisol, hormon stres yang meningkatkan tekanan darah, menjadi penangkal stres
yang paling baik, murah dan mudah. Satu analog yang mungkin bisa menolong
mengurai manfaat dari tertawa: 'Siang hari itu terasa menyesakkan. Udara panas
dan suasana mencekam menambah beban bagi Robert, yang sedang tegang
menghadapi ujian skripsinya. Pemuda ini tampak panik menerima bombardir
pertanyaan dari para penguji. Keheningan ruang ujian tiba-tiba pecah oleh
ledakan tawa para penguji. Rupanya, untuk mencairkan suasana seorang penguji
usil mengajukan pertanyaan yang jauh melenceng dari materi ujian. Menyadari
apa yang terjadi, Robert pun ikut tertawa lepas. Habis itu ia kelihatan santai dan
bisa menguasai diri serta lulus dengan predikat memuaskan.'
Tertawa, juga menangis, menurut dr. W.M. Roan, seorang psikiater senior, itu
pencerminan emosi manusia, yang merupakan bagian dari spektrum emosi yang
meliputi kesedihan, kegembiraan, kekagetan, ketakutan, cinta kasih, kebencian,
dan kemarahan. Ekspresi diri tidak hanya berwujud gerakan, tetapi juga berupa
berbagai reaksi emosional yang bermacammacam itu.
Tidak hanya manusia, hewan pun bisa menunjukkan perasaan gembira dan sedih
dengan berbagai kegiatan dan gerakan. Anjing, misalnya, jika gembira, buntutnya
ke atas dan bergoyang-goyang atau kegiatan otot-ototnya meningkat. Tetapi
hewan tidak bisa tertawa dan menangis. Meskipun anjing bisa berkaing-kaing, itu
bukan menangis walau ekuivalen dengan menangis. Karena itu, banyak ahli tertarik
untuk membahas ihwal tertawa dan menangis, termasuk dampaknya bagi
kesehatan.
Dampak tertawa ini bahkan pernah bikin geger dunia kedokteran. Norman Causins,
seorang redaktur Saturday Review di AS, menderita penyakit aneh dan langka.
Penderita penyakit ini bakal tersiksa dan merasakan sakit yang luar biasa, meskipun
hanya menggerakkan sedikit bagian tubuhnya. Menurut dokter, kesembuhan bagi
Norman sangat kecil, 1 : 500. Berbagai obat sudah dicoba, tetapi kesehatannya tak
kunjung membaik. Suatu ketika Norman terilhami sebuah kalimat yang dulu ditulis
oleh seorang raja yang hidup sekitar 2.000 tahun lalu, "Hati yang puas, obat yang
sangat ampuh."
Atas persetujuan dr. William Hitzig yang merawatnya, Norman menggantikan semua
obat yang diminumnya dengan banyak tertawa plus mengonsumsi vitamin C.
Berbagai film komedi dia tonton, sehingga ia bisa tertawa terbahak-bahak. Pada
hari kedelapan setelah menjalani terapi tersebut ia sudah bisa menggerakkan
jempolnya tanpa rasa sakit. Juga tertawa selama 10 menit bisa membuat dia tidur
pulas selama 2 jam. Akhirnya, penyakitnya berangsur sembuh, kemudian hilang
sama sekali. Pengalamannya itu kemudian dibukukan dalam An Anatomy of Illness.
Dr. Lee Berk, seorang imunolog dari Loma Linda University di California, AS, pernah
bilang, tertawa bisa mengurangi peredaran dua hormon dalam tubuh, yaitu
efinefrin dan kortisol, yang bisa menghalangi proses penyembuhan penyakit. Dalam
riset lain dr. Rosemary Cogan dari Texas Tech University menemukan bukti bahwa
rasa nyeri atau sakit akan berkurang setelah tertawa. Tidak itu saja, kekebalan
tubuh pun bisa meningkat.
Mengapa orang perlu tertawa? Tertawa itu pada dasarnya sehat kalau dilakukan
oleh orangorang yang normal. Tetapi kalau tawa itu dicetuskan oleh seseorang
yang mengalami gangguan jiwa, dengan sendirinya tidak sehat, karena tawa itu
untuk bereaksi terhadap halusinasi akan perasaan yang tidak-tidak.
Aspek-aspek emosi, termasuk tertawa, "diatur" oleh pusat emosi di dalam struktur
otak yang dinamakan sistem limbik (limbic system). Sistem yang juga berhubungan
dengan aspek-aspek tingkah laku tertentu ini bentuknya seperti lingkaran sehingga
oleh seorang ahli bernama Papez dinamai lingkaran bergema.
Papez menemukan hal ini karena ketika intinya dirusak, orang yang bersangkutan
menunjukkan suatu emosi yang tidak tepat atau kacau. Artinya, secara tidak
sengaja orang ini bisa mudah marah, tetapi gampang pula tertawa terbahakbahak
meski tidak ada yang lucu. Itu karena lingkaran yang juga merupakan pusat
emosi manusia itu terputus. Kalau salah satu bagian dari lingkaran ini rusak, memori
orang itu juga akan hilang. Itu juga yang terjadi pada orang pikun, karena salah
satu bagian lingkaran ini rusak.
Dalam keseharian ada orang yang mudah tertawa, namun ada juga yang tidak.
Misalnya, dalam menonton lawakan. Ada dua hal penyebabnya. Pertama,
mungkin orang sudah mengetahui materi gurauannya sehingga dia tidak
menghadapi keadaan krisis yang bisa mencetuskan tawa. Kedua, orang
melihatnya tidak dari sudut kejenakaan, tetapi dari sesuatu yang
diinterpretasikannya sebagai hal yang tidak lucu atau biasa saja.
Bukan berarti kelompok yang tidak gampang tergelitik "urat tawanya" itu tidak
memiliki sense of humor. Sense of humor itu berbeda-beda bagi beberapa orang.
Contohnya, di Indonesia seorang pelawak harus berpakaian lucu, yang mukanya
aneh, yang semuanya harus lucu, sehingga orang sudah tertawa dulu sebelum dia
melucu. Tetapi pelawak di negara lain, pakaiannya tidak aneh-aneh, tapi
ngomongnya sangat witty (cerdas dan menggelitik - Red.). Untuk mencari bukti
yang lebih kuat dan akurat tentang manfaat tertawa bagi kesehatan, dr. Cogan
melakukan studi eksperimental terhadap dua kelompok mahasiswa. Kelompok
pertama mendengarkan kaset lawak dan kelompok kedua mendengarkan kaset
kuliah matematika atau kelompok yang sama sekali tidak mendengarkan apa-apa.
Terhadap para kelinci percobaan itu sebelum dan sesudahnya dilakukan uji
kepekaan terhadap rasa sakit. Ternyata mereka yang mendengarkan kaset lawak
memperlihatkan peningkatan kemampuan dalam menahan rasa sakit.
Sementara itu dr. William Foy dari Universitas Stanford bilang, tertawa terbahakbahak
amat bermanfaat bagi orang sehat. Hasil penelitiannya menunjukkan,
tertawa terpingkal-pingkal akan menggoyang-goyangkan otot perut, dada, bahu,
serta pernapasan, sehingga membuat tubuh seakan-akan sedang joging di
tempat. Sesudah tertawa demikian tubuh terasa rileks dan tenang, sama seperti
orang habis berolahraga.
Tertawa juga akan melatih diafragma torak, jantung, paru-paru, perut, dan
membantu mengusir zat-zat asing dari saluran pernapasan. Di samping itu tertawa
sangat ampuh untuk meringankan sakit kepala, sakit pinggang, dan depresi. Dokter
William Frey, seorang pakar biokimia dan direktur Dry Eyes and Tears Research
Center di Mineapolis, AS, menyatakan tertawa akan menggerakkan bagian dalam
tubuh, mengaktifkan sistem endokrin sehingga mendorong penyembuhan suatu
penyakit. Menurut hipotesisnya, tertawa akan merangsang otak untuk memproduksi
hormon tertentu yang pada akhirnya akan memicu pelepasan endorfin (zat
pembunuh rasa sakit) yang diproduksi oleh tubuh
Penelitian Prof. Dr. Lucille Namehow, seorang pakar yang menangani proses
penuaan dari Connecticut, AS, menyodorkan fakta bahwa tertawa bisa membantu
mereka yang sudah tua renta untuk tetap awet tua, sementara yang muda tetap
awet muda, serta mempererat hubungan antara anggota keluarga.
Karena dianggap memberikan dampak positif, maka di AS kini banyak dokter yang
menerapkan terapi tertawa dalam proses penyembuhan para pasien mereka.
Meskipun dianggap baik, tertawa sebenarnya masih bisa digolong-golongkan. Ada
tawa yang genuine (asli atau tulus), ada yang palsu, ada juga yang sekadar untuk
basa-basi. "Jadi dalam hal ini menangis dan tertawa itu masing-masing bisa
dibedakan secara nuansa: yang asli, naluriah, spontan, menuju ke yang tidak
spontan, dibuat-buat, sampai yang palsu. Jika dibuat gradasi, antara ujung yang
satu dengan ujung yang lain itu berbeda banyak. Tapi yang di tengah-tengah itu
susah membedakannya, sehingga kita bisa salah duga," jelas Roan. (to/snr/ins)

Tetap Bugar Meski Puasa

Ramadhan telah tiba. Bagi mereka yang sudah terbiasa berolahraga tentu
ingin berlatih dengan tetap menjalankan ibadan puasa. Namun, ada beberapa
petunjuk yang dilakukan agar mendapatkan hasil maksimal. Mereka yang selalu
berlatih pada pagi hari, tentu saja tidak dapat berolahraga seperti biasa.
Sebab, harus minum setiap selesai berolahraga. Menjadi keharusan bagi mereka yang
berolahraga untuk segera minum sehabis melakukan latihan. Hal ini bermanfaat untuk
menggantikan cairan yang terbuang dari badan, biasanya berupa keringat. Minuman
tersebut juga berfungsi untuk menurunkan suhu badan yang meningkat karena kita
melakukan aktivitas fisik. Minuman yang diasup sehabis berlatih haruslah dingin, tapi
bukan minum es, apalagi minuman panas. Sangatlah keliru jika mengasup minuman
panas sehabis latihan karena fungsinya untuk menurunkan suhu badan tidak terwujud,
malah bisa menganggu metabolisme tubuh yang akhirnya mengganggu kesehatan.
Mereka yang selalu berlatih pada siang hari juga tidak dapat berolahraga
sebagaimana biasanya. Sebab, mereka tidak bisa segera minum setelah selesai
latihan. Dapatkah latihan dilakukan setelah berbuka puasa? Jika ingin berlatih setelah
buka puasa, anda harus menunggu sekitar dua jam setelah mengasup makanan
terakhir. Sebab, pada saat lambung terisi makanan, sebagian besar darah harus
dialirkan ke bagian tubuh sedangkan jika berolahraga, sebagian besar darah harus
dialirkan ke otot-otot
.
Latihan yang dilakukan dua jam setelah buka puasa akan mengganggu jadwal salat
tarawih, yang biasanya dilakukan pada saat tersebut. Lalu, bagaimana kalau
dilakukan setelah salat tarawih? Olahraga yang dilakukan sesudah salat tarawih jelas
akan mengganggu tidur malam Anda. Sebab, olahraga sebaiknya sudah selesai
dilakukan tiga jam menjelang waktu tidur. Padahal, anda perlu segera tidur untuk
bangun pada dinihari buat makan sahur.
Dapatkah berolahraga sebelum makan sahur? Sebaiknya jangan karena pada saat
itu, di udara masih banyak CO2 yang dikeluarkan oleh tumbuh-tumbuhan. Anda juga
tidak bisa berlatih setelah sahur. Sebab, paling tidak anda harus menunggu sekitar dua
jam untuk berolahraga setelah makan. Seusai latihan pun anda sudah tidak bisa
segera minum untuk mengganti cairan yang keluar karena sudah melewati waktu
imsak.
Bagaimana kalau latihan olahraga dilakukan pada sore hari? Latihan pada sore hari,
menjelang waktu berbuka puasa, dapat dilakukan. Setelah selesai latihan, anda dapat
langsung minum. Tentu saja waktunya disesuaikan, sehingga latihan selesai tepat pada
saat berbuka puasa. Olahraga yang dilakukan oleh mereka yang sedang
menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan pada dasarnya tidak untuk
meningkatkan kebugaran yang dimiliki. Latihan ini sekadar untuk mempertahankan
tingkat kebugaran yang telah ada.
Dengan lain perkataan, latihan olahraga di bulan puasa akan membuat anda tetap
bugar dan tidak loyo. Sebab, tingkat kebugaran mereka sudah biasa berlatih akan
turun bila tidak melakukan kegiatan itu selama satu bulan. Sebaiknya intensitas atau
kerasnya latihan dikurangi karena olahraga pada bulan Ramadhan sekadar untuk
mempertahankan tingkat kebugaran yang telah dimiliki. Misalnya, intensitas dan waktu
latihan dikurangi setengah, begitu pula frekuensi latihan per minggu.
Namun, keadaan ini jelas tidak sama buat orang. Bisa saja pada minggu pertama
puasa masih merasa lemas; sehingga tidak mampu melakukan latihan. Sebaiknya
disesuaikan dengan kemampuan dan daya tahan tubuh anda sendiri. Yang paling
penting, anda jangan memaksakan diri berolahraga ketika tubuh merasa lemas. Bagi
penderita diabetes alias kencing manis, waktu untuk melakukan latihan olahraga juga
sama seperti uraian di atas. Begitu juga prinsip-prinsip latihan selama bulan puasa.
Waktu mengasup obat-obatan juga perlu disesuaikan. Obat-obatan yang harus diasup
pada pagi hari, diganti waktunya, diminum pada sore hari. Selamat menjalankan
ibadah puasa. (to/snr)