Wednesday, June 1, 2011

Strawberry dan Anggur Pelawan Kanker

Strawberry dan Anggur, buah impor yang kini sudah banyak ditanam
dan dijual di Indonesia, ternyata mempunyai khasiat yang luar biasa. Keduanya,
diyakini bisa mencegah menyebarnya sel-sel kanker dalam tubuh.
Penelitian oleh Institute Kanker Nasional AS menyebutkan tiga puluh persen kasus
kanker disebabkan oleh rokok dan sekitar 35 - 50 persen kasus kanker disebabkan
oleh makanan. Kanker dimulai dari satu sel tak normal yang mulai memperbanyak
diri tanpa terkontrol. Kelompok sel semacam itu membentuk kanker dan mendesak
jaringan yang sehat. Sel kanker yang matang pecah dan anak sebarnya dibawa
aliran darah menyebar ke bagian lain tubuh dan membentuk kanker baru.
Di antara semua faktor penyebab kanker, yang paling mungkin dijaga adalah
mengkontrol makanan sehari-hari. Pentingnya zat pencegah kanker pada sayuran.
Sayuran tidak hanya tinggi serat dan rendah lemak, tetapi juga banyak
mengandung zat pencegah kanker. Karotenoid, pigmen yang memberi warna
gelap pada buah dan sayuran hijau, terbukti bisa membantu mencegah kanker.
Sedangkan pada buah, terdapat pada stawberry dan anggur. Strawberry
merupakan tanaman buah berupa herba yang rata-rata memiliki dua ratus biji kecil
per satu buahnya. Ada tujuh ratus macam jenis strawberry. Salah satu jenis
spesiesnya bernama Fragaria chiloensis L. Jenis menyebar ke berbagai negara di
Amerika, Eropa dan Asia. Spesies lainnya, yakni F. vesca L., menyebar lebih luas
dibandingkan spesies lainnya. Jenis strawberry ini pula yang pertama kali masuk ke
Indonesia.
Warna merah pada strawberry matang sangat beralasan. Warna merah itu
disebabkan karena buah ini kaya pigmen warna antosianin dan mengandung
antioksidan tinggi. Dengan kata lain, buah ini memang memiliki kandungan nutrisi
yang luar biasa. Selain antioksidan tersebut, ia juga kaya serat, rendah kalori, dan
mengandung vitamin C, folat, potassium, serta asam ellagic.
Sejumlah khasiat yang dimiliki strawberry antara lain, mampu menurunkan kadar
kolestrol; membantu melumpuhkan kerja aktif kanker karena asam ellagic yang
dikandungnya tersebut; meredam gejala stroke; mengandung zat anti alergi dan
anti radang. Di samping itu, buah yang hanya tumbuh di daerah dingin ini,
mempunyai konsentrasi tujuh zat antioksidan yang ada pada strawberry lebih tinggi
dibandingkan buah atau sayuran lain, sehingga strawberry merupakan buah yang
efektif mencegah proses oksidasi pada tubuh. (Oksidasi ialah hancurnya jaringan
tubuh karena radikal bebas. Oksidasi juga bertanggung jawab pada proses
penuaan).
Strawberry yang kaya akan vitamin C membuat para produsen makanan dan
farmasi mencampur ekstraknya ke dalam susu atau obat. Karena selain sangat
bermanfaat bagi pertumbuhan anak, juga mempercepat proses penyembuhan.
Selain buahnya, daun strawberry juga berkhasiat karena memiliki zat astringent. Tiga
hingga empat cangkir air hasil rebusan daun strawberry per hari, dapat efektif
menghentikan serangan diare.
Tapi, anda harus berhati-hati dalam menyimpan buah ini, karena strawberry yang
sudah mulai busuk dapat menular dengan sangat cepat ke strawberry lain yang
disimpan bersamaan. Strawberry sendiri dapat tahan 4 hari di lemari es. Tetapi di
freezer, buah ini bisa bertahan selama 1 bulan dengan cara penyimpanan yang
benar.
Sedangkan buah anggur, juga tidak kalah hebatnya dengan strawberry dalam
mencegah kanker karena dapat menghentikan penyebaran dari sel-sel kanker.
Dengan mengkonsumsi buah anggur secara utuh, maka bahan aktif yang terdapat
di dalamnya akan masuk ke dalam aliran darah dan mencapai ke bagian tubuh
lainnya. Seperti yang telah diketahui, anggur dan banyak buah dan sayur lainnya,
kaya akan antioksidan yang disebut dengan flavonoids. Antioksidan ini berguna
dalam melawan radikal bebas yang dapat menyebabkan berbagai jenis penyakit.
Peneliti telah berhasil mengetahui 10 jenis flavonoids yang tidak diketahui
sebelumnya di dalam buah anggur. Dan masing-masing flavonoids itu bekerja
bersama-sama, untuk memberikan manfaat terbaik bagi kesehatan. Oleh karena
itu sebaiknya mengkonsumsi buah anggur secara keseluruhan, dan bukan dalam
bentuk suplemen. Penelitian ini dituangkan di awal April 2005 ini dalam the Journal
of Agricultural and Food Chemistry, menyebutkan ekstrak buah anggur yang diteliti,
ternyata dapat melawan enzim yang bertugas dalam mengatur gen dalam sel dan
juga berfungsi untuk pertumbuhan dan reproduksi dari sel. Dengan menghambat
enzim ini, kelihatannya dapat membunuh sel kanker sehingga pertumbuhan sel
kanker dapat dihambat.
Berapa banyak buah anggur yang harus kita makan untuk mencegah kanker?
Sampai saat ini belum diketahui angka pastinya tapi para ahli menyarankan untuk
banyak mengkonsumsi sayur dan buah, sekurangnya lima porsi setiap harinya untuk
memperoleh manfaat maksimum bagi kesehatan. Flavonoids, saat ini sedang
dilakukan dalam tahap penelitian pada hewan, untuk melihat efek sinergisitas
dalam melawan kanker dari masing-masing komponen yang ada dalam anggur.
Di samping memakan buah-buah seperti strawbery dan anggur. Perlu juga
menurunkan konsumsi lemak demi menurunkan risiko, institut Kanker Nasional AS
menyarankan untuk membatasi konsumsi lemak hingga 30 persen saja. Tetapi
menurut penelitian, untuk mendapatkan efek antikanker, sebaiknya usahakan
mengkonsumsi lemak kurang dari 30 persen, untuk amannya kira-kira 10-15 persen
saja.
Hal lain yang perlu diperhatikan untuk upaya pencegahan adalah menghindari
minuman berlakohol secara berlebihan karena bisa meningkatkan risiko kanker
payudara, kanker mulut, kanker faring (phrynx, saluran antara rongga hidung,
rongga mulut, dan kerongkongan), dan kanker kerongkongan (esophagus). Apa
lagi jika ditambah dengan kebiasaan merokok, bisa juga meningkatkan risiko kanker
perut, kanker hati, dan kanker usus besar (kolon).
Serta, hindari terlalu sering memasak makanan pada suhu tinggi. Memasak
makanan seperti daging atau ikan dengan cara digoreng dengan panas tinggi
bisa memunculkan zat-zat yang bersifat karsinogenik (menimbulkan kanker). Daging
yang dibakar, dipanggang, diasap, atau diberi bahan pengawet nitrit juga bisa
membentuk zat karsinogen. Jadi, lebih aman memasak dalam suhu yang lebih
rendah misalnya dikukus, direbus atau dimasak sekejap. (to/berbagai sumber)