Wednesday, June 1, 2011

Warga Arab Saudi Makin Gemar Minum Jus Segar

Kebiasaan warga Arab Saudi sekarang telah berubah. Biasanya mereka
lebih suka memilih minuman bersoda. Tapi, setelah mengetahui jus lebih
bermanfaat bagi kesehatan, mereka pun lalu meninggalkan kebiasaan lama.
Memang, alasan utama warga Arab Saudi meminum minuman bersoda karena
musim panas yang sangat terik sehingga mudah mengalami dehidrasi bila tidak
segera minum. Kebiasaan mereka mengikuti pola barat yang mengkonsumsi
minuman bersoda ditambah makanan daging yang sarat dengan lemak,
membuat mereka rentan menimbun kolesterol dalam tubuh mereka. Namun,
setelah mencoba jus buah, mereka merasa jus tidak hanya memberi kesegaran
pda tubuh, tapi juga bermanfaat bagi kesehatan. Mereka lalu mulai mengkonsumi
jus terus menerus.
Tak heran, bila hingga akhir tahun ini diperkirakan angka penjualan jus segar di
negeri produsen minyak terbesar di dunia itu mencapai angka 750 rial Saudi (sekitar
200 juta dolar AS) atau meningkat 180 juta rial (sekitar 48 juta dolar AS). Para
pemerhati kesehatan negeri itu juga memperkirakan, angka penjualan jus segar
akan melonjak pada tahun-tahun mendatang karena kesadaran akan makanan
dan minuman bergizi tanpa efek samping makin meningkat di negeri yang
berpenduduk sekitar 20,5 juta jiwa itu. Pertanyaannya, mengapa harus jus?
Bukankah sayuran dan buah dalam bentuknya aslinya juga sehat? Bukankah jus
lebih miskin serat ketimbang buah dan sayuran dalam bentuk aslinya?
Michael T. Murray ND, seorang pemerhati gizi di negara petro dolar itu
membenarkan bahwa kita membutuhkan serat dalam sayuran dan buah. Tapi kita
juga butuh jus. Serat dibutuhkan untuk membantu pencernaan dan menurunkan
kadar kolesterol. Sedangkan jus dibutuhkan karena mengandung gizi di dalamnya.
Secara rinci ia menjelaskan, bahwa tubuh mengubah makanan yang diasup
menjadi berbentuk jus supaya lebih mudah diserap. Mengkomsumsi jus berrti
membantu proses pencernaan tubuh dengan mempercepat penyerapan nutrisi
kualitas tinggi yang terkandung di dalamnya. Akibatnya, tingkat energi tubuh jadi
meningkat lebih fit dan jarang sakit-sakitan. Murray menguraikan, bahwa
kandungan gizi yang terkandung dalam jus tergolong lengkap.
Oleh karenya ia menyarankan untuk memulai sarapan dengan segelas jus dan
jangan dengan segelas kopi. Karena, dalam segelas jus terdapat protein, air,
karbohidrat, asam lemak essensial, vitamin dan mineral. Di samping itu juga
terdapat enzim karoten, flavonoid dan klorofil. Semua yang disebutkan di atas
sangat bermanfaat bagi kesehatan. Jus segar juga sering disebut dengan
'makanan hidup' karena di dalamnya terkandung enzim. Zat ini hanya terdapat
dalam makanan mentah seperti jus karena sangat sensitif terhadap panas. Enzim ini
akan membuat energi vital di dalam tubuh dialihkan dari mencerna makanan ke
fungsi tubuh yang lain seperti perbaikan dan peremajaan tubuh. Jus juga hanya
membutuhkan sedikit enegi untuk mencerna, hanya lima menit. Bandingkan
dengan makanan berat seperti steik dan kentang yang tinggal dalam perut selama
empat jam dan tubuh bekerja keras mencernanya, sehingga energi terkuras. Tak
heran, bila jus memberi efek energi yang tinggi bagi tubuh.
Manfaat lain, di dalam jus terdapat zat yang disebut flavonoid. Penelitian terbaru
mengungkapkan bahwa zat ini sangat baik bagi kesehatan. Sebab, berfungsi
sebagai pelindung dari tekanan atau stres dari lingkungan seperti zat penyebab
alergi, virus atau zat penyebab kanker. Dengan kata lain, molekul flavonoid adalah
zat antioksidan aktif yang bila dikonsumsi tubuh bisa membantu melawan berbagai
jenis oksidan dan radikal bebas yang berada di luar dan di dalam tubuh kita.
(to/bbc)