Wednesday, June 1, 2011

Tertawa Bisa Kendalikan Kadar Gula

Kabar baik bagi penderita diabetes, jika anda sudah jenuh dengan
berbagai cara untuk mengendalikan kadar gula, ada cara terbaru lagi alami untuk
mengatasinya, yakni banyaklah tertawa.
Suatu penelitian mengungkapkan bahwa pengidap diabetes, khususnya type 2,
jenis diabetes yang paling umum diderita orang, lebih mampu memproses gula
yang baru saja mereka santap hanya dengan tertawa. Penelitian yang dilakukan
oleh periset Jepang yang dipimpin oleh Dr. Keiko Hayashi dari Universitas Tsukuba itu
dilaporkan dalam Jurnal Diabetes Care edisi September ini. Menurut Hayashi, kadar
darah pengidap diabetes tipe 2 mengalami sedikit kenaikan ketika mereka makan.
Namun, kenaikan itu bisa dikendalikan bila mereka menonton pertunjukan lawak
ketimbang sinetron yang membosankan.
Hayashi mengatakan, pengendalian yang buruk atas gula darah pada penderita
diabetes (diabetisi) dapat meningkatkan risiko komplikasi serangan jantung, gagal
ginjal hingga kebutaan. Karena itu, pola makan, olahraga dan pengendalian kadar
gula harus benar-benar mereka perhatikan. Diabetes, artinya tubuh anda tidak
dapat mengolah makanan yang masuk secara maksimal. Untuk memahami
diabetes anda sebaiknya harus mengetahui bagaimana sistematika tubuh
mengolah makanan. Zat makanan yang masuk ke dalam tubuh akan diproses
menjadi glukosa, asam amino dan asam lemak plus gliserol.
Insulin adaah suatu hormom yang diproduksi oleh pankreas, sangat dibutuhkan oleh
tubuh untuk membantu agar dapat memanfaatkan fungsi glukosa dengan baik,
contohnya untuk menghasilkan energi dan memperbaiki sel-sel yang rusak. Pada
diabetes tipe 1, pankreas hanya dapat memproduksi sedikit insulin atau bahkan
tidak sama sekali. Sehingga, semua penderita diabetes tipe 1 ini harus menambah
insulin baik dengan suntikan insulin maupun pompa insulin. Sedangkan pada
diabetes tipe 2, pankreas dapat memproduksi insulin namum jumlah tidak
mencukupi untuk kebutuhan tubuh, atau tubuh tidak dapat mengolah insulin yang
ada yang disebut dengan 'resistensi insulin'. Namun, tipe ini dapat dikontrol dengan
latihan atau makanan yang teratur.
Selain itu, menurut Hayashi, yang perlu diupayakan adalah pengendalian stres.
Karena, gangguan stres diketahui dapat meningkatkan risiko kadar gula darah.
"Sebab itu, emosi positif seperti tertawa mampu menurunkan kadar gula darah, baik
pasien maupun petugas medis harus bisa mengupayakannya. Kita perlu banyak
tertawa," kata Hayashi. Dari berbagai penelitian, diketahui bahwa tertawa itu bisa
memerangi berbagai penyakit sekaligus menguatkan mental dan kualitas hidup.
Tertawa bisa menurunkan tekanan darah, memperbaiki sirkulasi, merangsang sistem
saraf, meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menjadikan jantung lebih kuat.
Soal bagaimana tertawa bisa mengendalikan kadar gula, menurut Hayashi, karena
tertawa meningkatkan konsumsi energi tubuh akibat gerakan otot perut. Di samping
itu, tertawa juga bisa mempengaruhi sistem endokrin yang mengendalikan kadar
gula dalam darah.
Hal senada juga diungkapkan oleh seorang ahli jantung di Inggrgis, DR. Brian
McLean. Ia mengatakan, tertawa sebagai suatu penyaluran emosi positif dalam diri
kita, mungkin sebenarnya merupakan obat terbaik yang kita miliki. Karena dengan
tertawa, akan memperbaiki fungsi dari aliran pembuluh darah di tubuh kita. Bahkan,
para ahli di Universitas Kedokteran Maryland, di Baltimore, Amerika Serikat,
melakukan penelitian studi banding dengan melihat efek yang ditimbulkan dari
menonton film yang lucu dengan film yang membuat stres.
Penelitian ini dilakukan pada 20 orang sehat, tidak merokok, dan berusia rata-rata
sekitar 33 tahun. Mereka diminta untuk menonton film yang dapat menyebabkan
stres, seperti film 'Saving Private Ryan'. Kemudian 48 jam kemudian, mereka
diperlihatkan film yang menimbulkan efek kebalikannya, yaitu film yang dapat
membuat mereka tertawa seperti film King Pin.
Tidak terlihat adanya pelebaran pembuluh darah dari semua partisipan sebelum
mereka menonton film-film tersebut. Tapi saat mereka menonton film yang
menimbulkan stres, aliran darah pembuluh arteri brakial mengalami perlambatan,
yang ditemukan pada 14 dari 20 orang partisipan tersebut. Sebaliknya, pada saat
menonton film yang menimbulkan tertawa, pembuluh darah mengalami dilatasi
(pelebaran), yang menyebakan peningkatan aliran darah, yang terlihat pada 19
dari 20 orang partisipan. Stres menyebabkan aliran darah melambat hingga sekitar
35%, tapi sebaliknya, tertawa meningkatkan aliran darah sekitar 22%.
Hal ini kemungkinan disebabkan karena tertawa menyebabkan endotelium, yaitu
jaringan yang berada di lapisan dalam pembuluh darah, mengembang sehingga
meningkatkan aliran darah. Endotelium merupakan bagian pembuluh darah yang
berfungsi mengatur besarkecilnya aliran darah, penggumpalan dan kekentalan
darah. Juga memegang peranan penting dalam terjadinya penyakit jantung. Jadi
bila Anda ingin mempunyai pembuluh darah yang sehat, berolahragalah tiga kali
seminggu selama 30 menit dan juga tertawa selama 15 menit setiap harinya.
(o/berbagai sumber)