Sunday, May 29, 2011

Gemuk itu Penyakit

Yang namanya berlebihan itu pasti tidak baik. Misalnya, ukuran perut
manusia yang melebihi batas normal alias kegemukan itu tidak baik, bahkan
menjadi sumber penyakit. Karena itu, harus dicegah sedini mungkin, agar tidak
berakibat fatal di kemudian hari.
Kegemukan atau obesitas, tetap akan menjadi masalah menarik bahkan
mengundang banyak pihak untuk andil di dalam upaya pencegahannya. Coba
hitung berapa banyak obat-obat atau suplemen yang menawarkan produk
mereka yang bisa membakar dan menurunkan lemak dalam waktu cepat. Belum
lagi jasa katering yang menawarkan menu sehat untuk diet menurunkan berat
badan. Tentu, sulit dihitung jumlahnya.
Penyebab kegemukan sebenarnya sederhana, yakni sebagai akibat volume
makan yang berlebihan dari ukuran normal. Apalagi, masyarakat Indonesia yang
sulit untuk mengkonsumsi makanan tidak lebih dari satu piring. Padahal, Rasulullah
menganjurkan agar berhentilah makan sebelum merasa kenyang.
Lebih buruk lagi, yang dikonsumsi masyarakat justru yang paling banyak
mengandung lemak seperti gorengan dan sayuran yang mengandung santan.
Bahkan, merokok sesudah makan yang dianggap sebagai pelengkap prosesi
makan pun sudah dinilai biasa. Padahal, pada sebatang rokok yang dihisap itu
mengandung sedikitnya 4000 jenis kimia.
Akibatnya pun jelas, jika volume makan manusia setiap hari berlebihan, ditambah
lagi dengan merokok. Maka, badan tidak hanya menjadi gemuk tapi juga
menyebabkan kekebalan tubuh atau imunitas menjadi berkurang.
Jika kegemukan terjadi, maka kadar gula akan menjadi tinggi, lemak yang ada di
dalam tubuh berlebihan, tekanan darah pun berada pada angka di atas normal.
Bahkan, bisa menjadi rentan terhadap berbagai penyakit.
"Bila tidak diantisipasi secepatnya akan berkembang menjadi penyakit jantung
yang disebut Metabolic Syndrome. ungkap Kepala Divisi Ebdoktrin dan Metabolik
Departemen Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), Dr.dr.
Sidartawan Soegondo, Sp.Pd- KEMD, beberapa waktu lalu di Kuta, Bali.
Menurut Sidartawan yang kala itu didampingi oleh Dr. Harmini Kalim MPH.SpJP dan
Dr. John MF. Adam, SpPD-KEMD, penyakit 'Metabolic Syndrome' yang mematikan
tersebut sebenarnya bisa dicegah sedini mungkin, yakni dengan menurunkan
volume makan namun bergizi, olah raga yang teratur, kurangi minum beralkohol,
dan kurangi merokok.
Sebagai contoh, kebiasaan masyarakat Surabaya yang mengkonsumi makanan
secara berlebihan dan kurang gizi mengalami penyakit mematikan tersebut cukup
tinggi, yakni mencapai 30-33 persen dari jumlah penduduk.
"Bila tidak dicegah dan tidak dilakukan perawatan segera. Maka, penyakit
Metabolic Syndrome, akan menyebabkan penyakit jantung koroner, stroke, dan
penyempitan pembuluh darah", tegasnya.
Untuk itu, Sidartawan, kembali mengemukakan untuk meningkatkan pemahaman
masyarakat terhadap serangan penyakit tersebut, pihaknya bersama sejumlah
para dokter termasuk ahli jantung, tahun 2003 yang lalu secara internasional telah
membentuk "Metabolic Syndrome Institut".
Dokter Sidartawan yang lahir di Amsterdam, 14 Agustus 1944 itu, berharap kepada
masyarakat di tanah air, agar sedini mengadakan pencegahan terhadap penyakit
dengan mengkonsumsi makanan yang cukup mengandung gizi, dan melakukan
pola hidup sehat. Dokter Walfred McLane, ahli gizi, pada rumah sakit di California,
Amerika, menganjurkan, untuk mencegah makan berlebih, ada baiknya sebelum
makan utama makan lebih dahulu buah-buahan seperti pisang, jeruk, anggur dan
sebagainya. Tujuannya, selain agar perut terasa kenyang sehingga untuk
menyantap menu utama menjadi berkurang. Juga, untuk memudahkan
pencernaan ketika melalui di dalam usus besar guna menghindari sembelit.
Beberapa tips menghindari obesitas:
1. Makanlah ketika Anda benar-benar merasa lapar. Berhentilah makan ketika rasa
kenyang itu datang, jangan tunggu sampai Anda benar-benar kekenyangan
sehingga untuk berjalan pun Anda merasa tidak sanggup.
2. Kunyahlah makanan Anda secara perlahan. Ambillah waktu sekitar 20 menit
untuk mengkonsumsi makanan Anda. Mengunyah makanan secara perlahan dan
lebih lama akan membuat Anda merasa seolah-olah sedang makan dalam porsi
yang besar, sehingga Anda pun akan merasa cepat kenyang. Sambil menunggu
makanan selesai dikunyah dan masuk ke dalam perut Anda, serta supaya Anda
merasa tidak bosan karena kelamaan mengunyah, carilah rekan untuk Anda ajak
bercakap-cakap. Setelah beberapa suapan, Anda akan menelungkupkan sendok
dan garpu Anda, meski hidangan Anda masih tersisa banyak.
3. Makanlah ketika Anda sedang duduk berdiam diri, karena hal ini akan
membantu Anda berpikir tentang berapa banyak jumlah makanan yang Anda
masuk ke mulut Anda. Anda akan lebih mampu mengontrol diri. Hindari kebiasaan
mengemil ketika sedang menonton televisi karena perhatian Anda terfokus pada
apa yang Anda lihat sehingga tidak lagi memikirkan berapa banyak cemilan yang
Anda habiskan. Tanpa Anda sadari, cemilan Anda mungkin sudah ludes sebelum
acara yang Anda tonton berakhir. Anda lalu akan terus mencari cemilan untuk
menemani Anda menonton televisi seharian penuh. Anda mungkin akan sulit untuk
menghentikan kegiatan ngemil Anda meski layar televisi Anda sudah
menayangkan acara "semut berantem".
4. Makanlah dengan menggunakan piring yang berukuran kecil. Dengan wadah
yang kecil, maka porsi makanan Anda seolah-olah akan terlihat "munjung". Jika
Anda menggunakan piring berukuran besar, maka Anda akan merasa bahwa apa
yang Anda ambil seolah-olah terlihat sedikit. Anda merasa kurang, lalu Anda akan
menambah porsi makanan Anda.
5. Banyak-banyaklah minum sebelum Anda menyantap hidangan. Hal ini akan
membuat perut Anda terasa penuh, sehingga rasa lapar Anda berkurang.
6. Tunggulah sekitar 10 menit sebelum Anda ngemil. Setelah menyantap hidangan
utama, biasanya Anda akan langsung menyikat makanan ringan. Ambillah jeda
waktu sekitar 10 menit sebelum Anda ngemil karena hal ini biasanya akan membuat
Anda merasa sadar bahwa Anda sebenarnya sudah merasa kenyang dan tidak
perlu lagi memenuhi perut Anda dengan cemilan.
7. Letakkan buah dan sayuran di tempat yang strategis dalam kulkas Anda.
Usahakan agar ketika Anda membuka kulkas, yang Anda lihat pertama kali adalah
buah dan sayuran, bukan es krim atau makanan penuh lemak lainnya, sehingga
Anda akan tergoda untuk selalu menyantap makanan yang kaya akan serat dan
gizi tersebut.